JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bintara polisi yang sempat dilarikan ke rumah sakit karena mengalami penganiayaan oleh oknum polisi sudah pulang.
Sebelumnya, video penganiayaan oleh oknum polisi yang terjadi di Mapolres Padang Pariaman, Sumatera Barat, sempat viral.
“Memang ada kejadian itu, tapi kejadian itu Kamis yang lalu. Jadi hanya beberapa hari di rumah sakit terus sudah pulang,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (26/3/2020).
Baca juga: Gara-gara Terlambat, Bintara Dihukum Oknum Polisi hingga Masuk Rumah Sakit
Menurut Stefanus, bintara tersebut mengalami memar di bagian dekat leher. Sementara itu, dua bintara lainnya tidak mengalami luka.
Dari keterangan video yang viral, para bintara dipukul berkali-kali dengan menggunakan ikat pinggang.
“Ada memar di dekat leher itu. Yang dua (bintara) ndak apa-apa, ndak ada masalah,” tuturnya.
Kejadian itu berawal ketika tiga orang bintara itu terlambat datang sehingga diberi hukuman.
Baca juga: Viral Oknum Polisi Pukul 3 Bintara di Depan Mapolres karena Terlambat
Saat ini, kasus tersebut sedang ditangani oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumbar.
“Sekarang dalam proses Propam, diproses sama Propam. Dilakukan pemeriksaan,” ucap Stefanus.
Selain itu, ia menuturkan, pengambil video juga akan dimintai keterangan terkait kasus tersebut.
Baca juga: Saya Selalu Dipukul, Kalau Paman Lihat Ada yang Tidak Beres di Rumah
Rekaman video yang memperlihatkan seorang oknum polisi memukul tiga bintara itu sebelumnya sempat viral di media sosial.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Facebook Firmansyah Padang Terapi Stroke pada Rabu (25/3/2020) sekitar pukul 19.17 WIB.
Dalam unggahan tersebut ditulis, "penganiayaan yg tdk pantas terjadi di tubuh Polri di Polres Padang Pariaman Polda Sumbar yang dilakukan oleh Ipda Septian dwi cahyo yang mengakibatkan Personel masuk rumah sakit dan tidak sadarkan diri karena dipukul berkali kali menggunakan kopel keras di bagian yg sangat sensitif yaitu di bagian kepala #kapolri #kadivpropampolri #humaspolri."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.