JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat untuk waspada dan tidak mudah membagikan informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya di tengah wabah Covid-19.
"Saring informasi sebelum sharing terkait banyaknya kabar bohong, hoaks, dan disinformasi yang membuat kepanikan," ujar Ma'ruf Amin dikutip dari siaran pers Setwapres, Selasa (24/3/2020).
Menurut Ma'ruf, di tengah situasi saat ini, masih banyak orang-orang yang dengan mudahnya menyebarkan kabar-kabar sumir yang tidak jelas, bohong, dan disinformasi.
Baca juga: Tiga WNI di Brunei Positif Covid-19
Ia mengatakan, informasi yang tak jelas sumbernya itu merupakan senjata dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin memperkeruh suasana dan menciptakan kepanikan publik.
“Saya minta kepada masyarakat untuk menahan diri tidak ikut menyebarkan informasi yang tidak jelas sumber beritanya. Saring informasi terlebih dahulu sebelum share kepada rekan dan jejaring di media sosial,” kata dia.
Ma'ruf mengaku terus memantau informasi yang beredar di masyarakat terkait Covid-19 secara intensif melalui media monitoring tools.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat berita hoaks terkait Covid-19 telah mencapai lebih dari 240 konten.
Pihak kepolisian juga terus menangani persoalan hoaks ini di sejumlah daerah.
Baca juga: Rencana Anggota DPR Tes Massal Covid-19 Dinilai Sakiti Hati Rakyat
Diketahui, per Senin (23/3/2020), Mabes Polri dan sejumlah polda sudah menangani 44 kasus penyebaran berita bohong atau haoks terkait virus corona.
“Penanganan kasus hoaks virus corona sampai dengan hari ini, Senin, 23 Maret 2020, sebanyak 44 kasus,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono melalui keterangan tertulis, Senin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.