Gejala klinis yang dimaksud, yakni demam disertai batuk dan sesak napas.
Pemerintah tak menganjurkan masyarakat, baik yang mengalami gejala klinis maupun yang tidak untuk meminum obat atau melakukan kegiatan yang diyakini bisa mencegah atau menyembuhkannya dari sakit.
"Padahal, belum terbukti secara ilmiah. Oleh karena itu, mari sama-sama kita rasional" ujar Yuri.
Baca juga: Pemerintah: Merasa Sakit atau Tertular? Periksa di Fasilitas Kesehatan
"Mari sama-sama kita manfaatkan seluruh fasilitas yang ada di negara ini. Baik secara langsung mendatangi dokter, atau secara virtual menggunakan aplikasi di beberapa unicorn untuk mendapatkan konsultasi," lanjut dia.
Pemerintah juga telah membuka hotline pengaduan atau konsultasi Covid-19, yakni 119 dengan extension 9.
Yurianto menuturkan, pemerintah telah menyiapkan 105.000 tambahan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis yang menangani pasien terjangkit Covid-19.
Selain APD, pemerintah juga menyiapkan 125.000 alat pemeriksaan cepat untuk deteksi Covid-19 dengan metode rapid test. Alat deteksi ini juga tengah didistribusikan ke seluruh Indonesia.
Baca juga: 105.000 APD Tambahan Siap Didistribusikan ke Tenaga Medis yang Rawat Pasien Covid-19
Sebelumnya, pemerintah sudah menyiapkan 10.000 APD dan 150.000 masker tambahan untuk tenaga medis.
"Artinya posisi logistik kita untuk layanan perawatan di rumah sakit cukup," ujar dia.
Menurut Yuri, tambahan APD tersebut bisa didapatkan di Dinas Kesehatan masing-masing provinsi.
Yurianto mengatakan, saat ini ada 125.000 alat untuk melakukan pemeriksaan cepat atau rapid test virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.
Alat deteksi cepat itu didatangkan langsung dari China.
Yuri menuturkan, Indonesia memerlukan banyak alat rapid test. Sebab, kata dia, potensi masyarakat yang berisiko terjangkit Covid-19 mencapai 600.000 hingga 700.000 kasus.
Baca juga: Pemerintah: Alat Rapid Test yang Dijual Online Termasuk Barang Gelap
Ia mengatakan, pemerintah berencana menyiapkan sekitar 1 juta alat rapid test untuk mendeteksi virus corona di masyarakat.
Alat tes tersebut akan tiba di Indonesia secara bertahap mulai Sabtu (21/3/2020).
Yurianto juga mengatakan, pemerintah sudah melaksanakan pemeriksaan cepat untuk mendeteksi Covid-19 dengan metode rapid test.
Baca juga: Pemerintah Siap Sebar 125.000 Alat Rapid Test ke Seluruh Indonesia
Menurut Yurianto, dari pemeriksaan yang dilakukan sampai dengan Senin (23/3/2020) ditemukan beberapa temuan kasus positif Covid-19.
"Kita mendapatkan beberapa hasil positif, meskipun lebih banyak kita temukan yang hasilnya negatif dari pemeriksaan screening ini," kata Yuri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.