Yurianto kembali mengingatkan pentingnya menjaga jarak secara fisik untuk mencegah penularan virus corona.
Ia juga meminta masyarakat untuk menjauhi atau bahkan mencegah terjadinya kerumunan orang.
"Kami juga berharap bahwa masyarakat bisa mengingatkan pada komunitasnya untuk menjauhi atau mencegah terjadinya kerumunan orang, kemudian berkumpul di suatu tempat yang sempit dengan orang yang demikian banyak," kata Yuri.
Yuri mengatakan, berkomunikasi dengan kondisi fisik yang berdekatan berisiko sangat tinggi terhadap penyebaran dan penularan virus corona.
Sebab, virus ini menular melalui droplet atau percikan-percikan ludah yang berpindah dari orang yang sakit ke orang sehat.
Baca juga: Jubir Pemerintah: Anggota Keluarga yang Sakit, Isolasi Diri dan Jaga Jarak
Percikan ludah sangat mungkin berpindah dari satu orang ke orang lain, ketika seseorang bicara, batuk, atau bersin.
"Maka menjaga jarak secara fisik antara satu orang dengan orang yang lain ini adalah langkah yang paling bagus dan paling benar untuk mengurangi risiko terjadinya penularan ini," ujar Yuri.
Yuri menambahkan, upaya menjaga jarak ini harus disertai dengan melakukan cuci tangan secara rutin menggunakan sabun.
Sebab, tidak mustahil jika seseorang tak sengaja menyentuh droplet orang sakit, kemudian menggunakan tangan untuk makan, minum, atau menyentuh hidung, mata, hingga mulut.
Dalam kesempatan itu, Yurianto pun mewanti-wanti masyarkat untuk tak sembarangan mengonsumsi chloroquine sebagai obat corona.
Yuri menegaskan bahwa chloroquine merupakan obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter.
"Chloroquine adalah obat keras, oleh karena itu penggunaannya sudah barang tentu harus atas resep dokter dan dalam pengawasan dokter untuk perawatan pasien di rumah sakit, tidak untuk diminum sendiri di rumah," kata Yuri.
Yuri mengatakan, chloroquine didatangkan untuk layanan rawatan pasien corona di rumah sakit. Obat ini bukan disiapkan sebagai profilaksis atau pencegahan corona.
Baca juga: Publik Diminta Tak Berbondong-bondong Beli Chloroquine Tanpa Resep Dokter
Chloroquine, kata Yuri, sudah lama dikenal lantaran pernah digunakan untuk program pemberantasan malaria.
"Sehingga chloroquine ini secara mandiri mampu kita produksi sendiri dan jumlahnya cukup," ujar dia.
Yuri pun meminta masyarakat untuk tidak berbondong-bondong membeli, menyimpan, atau bahkan mengonsumsi chloroquine tanpa adanya resep dari dokter.
Masyarakat yang merasa memiliki gejala klinis serupa Covid-19 diminta untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
"Manakala dirinya merasa sakit atau merasa tertular oleh orang lain, maka disarankan segera periksa di fasilitas kesehatan manapun," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020).
"Konsultasikan dengan dokter dan tidak perlu panik. Dengan pemeriksaan teliti oleh dokter, maka akan bisa ditentukan apakah ada dugaan ke arah Covid-19 atau tidak," lanjut dia.