Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Berkomitmen Ikut Kawal Distribusi Alat Kesehatan dari China

Kompas.com - 23/03/2020, 18:35 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan, DPR ikut mengawal bantuan alat kesehatan dari pemerintah China ke Tanah Air untuk penanganan virus corona atau Covid-19.

Meutya mengatakan, bantuan alat kesehatan tersebut merupakan Operasi Bantuan Kemanusiaan (Humanitarian Aid) yang digagas oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dan Mabes TNI.

Operasi tersebut, kata dia, mendapat dukungan dari Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia.

"Prinsipnya Komisi I DPR mengapresiasi dan ikut mengawal semua proses datangnya peralatan kesehatan ini," kata Meutya dalam keterangan tertulis, Senin (23/3/2020).

Baca juga: 8 Ton Bantuan Alat Kesehatan dari China Tiba di Indonesia

Meutya mengatakan, Komisi I perlu mengawal operasi tersebut. Sebab, peran TNI kali ini di luar postur program dan anggaran di tahun 2020.

"Karena ini musibah atau bencana besar apalagi proses pengangkutannya juga menggunakan pesawat Hercules TNI, kita apresiasi TNI yang terus bekerja maksimal dalam keterbatasan," ujar dia.

Menurut Meutya Hafid, bantuan alat kesehatan hari ini adalah tahapan pertama.

Bantuan tersebut berupa alat-alat kesehatan (Alkes), seperti Rapid Test dan Alat Pelindung Diri (APD) ini merupakan bantuan tahap pertama.

"Pesawat Hercules TNI rencananya akan kembali terbang untuk mengambil bantuan berupa barang-barang kesehatan lebih lanjut," ujar Meutia.

Baca juga: 4.000 APD Tiba di Bali, Didistribusikan ke 16 Rumah Sakit

Lebih lanjut, politikus Partai Golkar ini meminta pemerintah agar bantuan yang diterima hari ini, didistribusikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

"Segera didistribusikan, jangan sampai ada delay dalam pengiriman. Fokusnya selain Jakarta, jika mencukupi bantuan kesehatan itu bisa dipasok ke daerah-daerah lain yang sudah positif terkena wabah virus Corona," lanjut dia.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan mendatangkan 8 ton lebih bantuan alat kesehatan dari China ke Indonesia. Adapun total bantuan yang diberikan China yakni sebanyak 12 ton.

Bantuan tersebut berisi alat pelindung diri (APD) yang diangkut Pesawat Hercules dan tiba di di Lanud Halim Perdana Kusuma, Senin (23/3/2020) pukul 10.45 WIB.

Baca juga: 17 Ton Suplai Medis Atasi Virus Corona dari China Mendarat di Indonesia

APD yang diberikan terdiri atas 7,2 ton protective clothing, 128 kg N95 mask, 110 kg disposable gloves, 700 kg disposable mask, dan 775 kg goggles.

Pada kesempatan itu, Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto menyerahkan secara simbolik APD kepada Kapuskes TNI, Kepala RSPAD, Kepala RS Suyoto, Kapuskes Angkatan Darat, Kadiskes Angkatan Laut, dan Kadiskes Angkatan Udara.

Prabowo mengatakan, upaya ini menunjukkan keseriusan pemerintah dan seluruh unsur yang terlibat bekerjasama dengan negara sahabat seperti China dalam menghadapi ancaman covid-19.

"Ada 12 ton APD, (kerjasama seperti ini) akan dilaksanakan terus-menerus," kata Prabowo di Lanud Halim Perdana Kusuma, Senin (23/3/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com