Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Ingatkan Lagi Penularan Virus Corona Lewat Tetesan Air Liur

Kompas.com - 23/03/2020, 18:01 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto kembali mengingatkan bahwa droplet (tetesan air liur) penderita Covid-19 berbahaya apabila mengenai benda.

Droplet yang menempel pada benda bisa menyebabkan penularan virus corona jika individu lain menyentuh benda tersebut.

"Karena kita tahu bisa saja droplet dari orang yang sakit itu jatuh ke benda yang ada di sekitar kita dan tidak mustahil itu akan kita sentuh secara tidak sadar," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin (23/3/2020).

Baca juga: Dinkes DKI Jakarta Periksa 30 Pegawai Restoran Amigos, Ambil Sampel Air Liur

Individu yang menyentuh benda tersebut kemudian berpotensi tertular Covid-19.

"Setelah terjadi pemindahan partikel virus ke tangan kita, kemudian kita melakukan kegiatan makan minum atau memanipulasi hidung, mulut, mata, tanpa cuci tangan. Ini juga yang menjadi peluang paling gampang untuk kemungkinan terjadinya penularan," papar Yuri.

Ia menjelaskan, droplet biasanya keluar saat seseorang berbicara, batuk atau bersin.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tidak lelah mencuci tangan untuk menghindari risiko penularan Covid-19.

"Harus disertai dengan upaya yang secara terus menerus dan benar melaksanakan kegiatan cuci tangan dengan sabun," tambah dia.

Diberitakan hingga Senin ini jumlah pasien positif Covid-19 tercatat terus bertambah, yakni total sebanyak 579 orang.

Baca juga: Virus Corona Menyebar Lewat Droplet, Kenapa Kita Perlu Cuci Tangan?

Dari jumlah tersebut, jumlah pasien yang meninggal dunia sebanyak 49 orang. Sementara itu, 30 orang dinyatakan sembuh dari penyakit tersebut.

Periksa ke Dokter

Pemerintah telah mengimbau masyarakat yang merasa memiliki gejala klinis serupa Covid-19 untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

"Manakala dirinya merasa sakit atau merasa tertular oleh orang lain, maka disarankan segera periksa di fasilitas kesehatan manapun," ujar Yuri.

"Konsultasikan dengan dokter dan tidak perlu panik. Dengan pemeriksaan teliti oleh dokter, maka akan bisa ditentukan apakah ada dugaan ke arah Covid-19 atau tidak," lanjut dia.

Gejala klinis yang dimaksud, yakni demam disertai batuk dan sesak napas.

Pemerintah tak menganjurkan masyarakat, baik yang mengalami gejala klinis maupun yang tidak untuk meminum obat atau melakukan kegiatan yang diyakini bisa mencegah atau menyembuhkannya dari sakit.

Baca juga: Dokter Gigi Rentan Kena Droplet Covid-19, Begini Protokol Pencegahannya

"Padahal, belum terbukti secara ilmiah. Oleh karena itu, mari sama-sama kita rasional" ujar Yuri.

"Mari sama-sama kita manfaatkan seluruh fasilitas yang ada di negara ini. Baik secara langsung mendatangi dokter, atau secara virtual menggunakan aplikasi di beberapa unicorn untuk mendapatkan konsultasi," lanjut dia.

Pemerintah juga telah membuka hotline pengaduan atau konsultasi Covid-19, yakni 119 dengan extension 9.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com