Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stafsus Milenial Nilai Fungsi Edukasi Penting untuk Cegah Wabah Covid-19

Kompas.com - 23/03/2020, 14:16 WIB
Sania Mashabi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden (stafsus) milenial Presiden Joko Widodo Adamas Belva Syah Devara menilai fungsi edukasi sangat penting untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

"Semakin lama semakin banyak kasus. Tentunya ini perlu bantuan dari kita semua karena kalau kita hanya fokus mitigasi itu sangat sulit. Jadi penting di sini itu adalah juga fungsi edukasi," kata Belva di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020).

Fungsi edukasi yang dimaksud Belva adalah semua tata cara untuk pencegahan Covid-19.

Baca juga: Istana: Kalau Ada Informasi soal Covid-19 Tak Jelas Sumbernya, Stop di Anda!

Mulai dari menjaga jarak aman dengan orang lain, rajin mencuci tangan, dan menggunakan masker ketika batuk dan pilek.

"Kita setidaknya melakukan fungsi edukasi. Setidaknya ke keluarga di sekitar kita," ungkapnya.

Diketahui, pasien positif Covid-19, hingga Minggu (22/3/2020) siang, terdata sebanyak 514.

Menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, seluruh kasus tersebar di 20 provinsi atau ada penambahan tiga provinsi dari sebelumnya.

Baca juga: Istana: Generasi Milenial Kunci Stop Persebaran Virus Corona

"Sampai hari ini, pukul 12.00 WIB, ada penambahan 64 orang. Sehingga total 514 orang," ujar Yurianto saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (22/3/2020).

Terbaru, penyakit yang disebabkan virus corona itu juga terdapat di Papua (dua kasus), Kalimantan Selatan (satu kasus), dan Maluku (satu kasus).

Yurianto menuturkan, hingga Minggu, tercatat 29 pasien sembuh dan 48 lainnya meninggal dunia.

Pasien sembuh bertambah sembilan orang, sementara meninggal bertambah 10 orang.

Baca juga: Milenial Kesepian Saat Social Distancing? Ini Tips dari Stafsus Jokowi

Kasus terbanyak, hingga Minggu, terdapat di DKI Jakarta dengan 307 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 22 pasien sembuh, dan 29 lainnya meninggal.

Lalu, Jawa Barat dengan 59 kasus, lima orang sembuh dan sembilan meninggal.

Kemudian, Banten 74 kasus. Dari angka itu, seorang pasien sembuh dan tiga lainnya meninggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com