Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 23/03/2020, 07:09 WIB
|
Editor Krisiandi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasien positif Covid-19, hingga Minggu (22/3/2020) siang, terdata sebanyak 514.

Menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, seluruh kasus tersebar di 20 provinsi atau ada penambahan tiga provinsi dari sebelumnya. 

"Sampai hari ini, pukul 12.00 WIB, ada penambahan 64 orang. Sehingga total 514 orang," ujar Yurianto saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (22/3/2020).

Terbaru, penyakit yang disebabkan virus corona itu juga terdapat di Papua (dua kasus), Kalimantan Selatan (satu kasus), dan Maluku (satu kasus).

Dengan demikian, Covid-19 sudah menjangkiti seluruh pulau besar di Tanah Air, dari Sumatera hingga Papua.

Baca juga: UPDATE: Jumlah Pasien Covid-19 di Indonesia Jadi 514 Orang

Yurianto menuturkan, hingga Minggu, tercatat 29 pasien sembuh dan 48 lainnya meninggal dunia.

Pasien sembuh bertambah sembilan orang, sementara meninggal bertambah 10 orang dari sebelumnya atau Sabtu (22/3/2020).

Kasus terbanyak, terdapat di DKI Jakarta dengan 307 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 22 pasien sembuh dan 29 lainnya meninggal.

Lalu, Jawa Barat dengan 59 kasus, lima orang sembuh dan sembilan meninggal.

Baca juga: Persebaran Covid-19 Bertambah, Kasus Baru Tercatat di Kalsel, Maluku dan Papua

Kemudian, Banten 74 kasus. Dari angka itu, seorang pasien sembuh dan tiga lainnya meninggal.

Yuri mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk menekan penyebaran virus. Salah satu upaya tersebut, menurut pria yang juga menjabat Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu, pemerintah terus menyoasialisasikan social distancing.

Menurut pengamatannya, masyarakat semakin memahami penerapan social distancing, meskipun masih perlu ditingkatkan.

"Kami melihat semakin hari semakin bagus upaya yang dilaksanakan masyarakat dalam menjaga kontak sosial antar sesama. Sudah cukup banyak yang memahami, namun masih perlu peningkatan," kata Yuri.

Baca juga: Pemerintah: Masyarakat Semakin Memahami Social Distancing

Ia menegaskan, social distancing merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam mengantisipasi penyebaran virus corona.

Sebab, tidak sedikit masyarakat yang ternyata di dalam tubuhnya telah positif Covid-19, namun merasakan gejala klinis yang minim.

Hal ini wajar terjadi terutama terhadap masyarakat berusia muda yang masih memiliki imunitas tubuh yang baik.

"Seringkali karena kondisi fisiknya, karena kondisi imunitasnya jauh lebih baik, maka tidak memperhatikan tidak menjaga jarak. Sehingga dia membawa virus ini tanpa gejala, kemudian menularkan kepada keluarganya," kata Yurianto.

Upaya lainnya, pemeriksaan cepat atau rapid test terhadap masyarakat yang memiliki kontak dekat dengan pasien positif corona.

Namun demikian, Yuri mengatakan, jika pemeriksaan rapid test menunjukkan hasil negatif, bukan berarti seseorang tak terinfeksi virus corona.

Baca juga: Juru Bicara Pemerintah: Hasil Rapid Test Negatif Tak Jamin Tidak Terinfeksi Corona

"Hasil negatif tidak memberikan jaminan bahwa yang bersangkutan tidak terinfeksi," kata Yuri

Menurut Yuri, kondisi tersebut bisa saja terjadi karena respons imunologi tubuh belum muncul.

Oleh karenanya, untuk memastikan ada tidaknya infeksi virus, seseorang harus kembali dites tujuh hari pasca-tes pertama.

"Untuk memastikan apakah memang betul-betul negatif apakah memang masih dalam masa di mana respons serologinya belum terbentuk," ujar dia.

Wisma atlet

Pemerintah juga menyiapkan Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.  

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan upaya pemerintah menyiapkan Wisma Atlet sebagai tempat perawatan pasien yang terjangkit virus corona atau Covid-19 telah rampung.

Menurut Basuki, Wisma Atlet siap beroperasi mulai Senin (23/3/2020) besok.

"Ini sudah selesai semuanya termasuk penyemprotannya kemarin sore, seratus persen sudah selesai," kata Basuki dalam konferensi pers di Wisma Atlet, Jakarta, Minggu (22/3/2020).

Baca juga: Menteri PUPR: Persiapan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Rampung 100 Persen

Basuki menjelaskan, pihaknya sedikit memodifikasi Wisma Atlet khususnya yang berada di tower 7 lantai 1, 2, dan 3.

Lantaran bangunan tersebut akan difungsikan sebagai rumah sakit darurat, pemerintah melengkapinya dengan ruang ICU, radiologi, hingga farmasi.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan, Wisma Atlet bakal diperuntukkan bagi mereka yang menunjukkan gejala covid-19 atau sakit ringan.

Petugas mempersiapkan alat medis di RS Darurat Covid-19, kompleks Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). Pemerintah menyiapkan 2.500 kamar tidur di tower enam dan tujuh Wisma Atlet yang digunakan sebagai RS Darurat Covid-19 untuk penanganan pasien Covid-19. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA Petugas mempersiapkan alat medis di RS Darurat Covid-19, kompleks Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). Pemerintah menyiapkan 2.500 kamar tidur di tower enam dan tujuh Wisma Atlet yang digunakan sebagai RS Darurat Covid-19 untuk penanganan pasien Covid-19. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Baca juga: Menkes: RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Hanya untuk Pasien Gejala Ringan

"Yang kondisinya ringan, positif, sudah terjadi di rumah sakit, bisa didorong ke Wisma Atlet ini," kata Terawan saat konferensi pers di Jakarta, Minggu (22/3/2020).

"Sehingga di sini akan punya kemampuan untuk menampung orang yang bukan sakit berat tetapi yang sakit ringan yang membutuhkan perawatan," tutur dia.

Terawan mengatakan, pasien yang hendak dirawat di Wisma Atlet harus lebih dulu memeriksakan diri di rumah sakit.

Sebab, rumah sakit harus lebih dulu memastikan ada tidaknya gejala virus corona.

Proses pemeriksaan di rumah sakit bukan hanya rapid test, tetapi juga pemeriksaan swab.

WNI di Luar Negeri

Sementara itu, jumlah warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri yang terpapar Covid-19 kian bertambah.

Jika pada Sabtu (21/3/2020) sebelumnya dilaporkan ada 47 WNI yang positif terjangkit virus corona, kini jumlah tersebut bertambah delapan orang.

Baca juga: WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri Bertambah Jadi 55 Orang

"Jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 WNI di luar negeri 55 orang," tulis keterangan resmi Kementerian Luar Negeri melalui akun resmi Twitter, Minggu (22/3/2020).

Penambahan kasus terjadi di Singapura, Taiwan, Australia, Belanda, dan Qatar masing-masing satu kasus. Sementara, di India terjadi penambahan dua kasus.

Berikut sebaran kasus Covid-19 secara nasional

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke