JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, program kartu prakerja tidak menjamin pemegangnya akan mendapat pekerjaan.
Kartu yang dijanjikan Jokowi saat kampanye pilpres 2019 lalu ini hanya menjamin seseorang diberi pelatihan atau kursus untuk meningkatkan keahliannya.
"Bukan jaminan setelah (pegang) kartu prakerja pasti mendapat pekerjaan. Tugas pemerintah sekali lagi mendorong ke pekerjaan dan kewirausahaan, bukan menjamin," ucap Moeldoko, Jumat (20/3/2020).
Moeldoko mengatakan, kartu ini fokus pada peningkatan pengalaman dan keahlian pemegangnya.
Baca juga: Jokowi: Kartu Prakerja Bukan Menggaji Pengangguran
Dengan begitu, pemegang kartu diharapkan bisa lebih mudah mendapat pekerjaan. Sebab, keahlian dan pengalaman adalah dua hal yang sering dicari oleh perusahaan ketika merekrut seseorang.
"Bagaimana nasibnya anak-anak muda kita kalau tidak memberi pelatihan? Pasti tidak mendapat pekerjaan," kata dia.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, di tahap awal program kartu prakerja, masih difokuskan untuk sosilaisasi ke masyarakat.
Baru dua minggu berikutnya atau di awal April, pendaftaran untuk umum dibuka dan masyarakat yang berminat bisa memilih pelatihan yang diinginkan.
"Kartu prakerja ini tahap awalnya akan dilakukan untuk sosialisasi ke masyarakat. Dan dua minggu dari sekarang, kami harapkan sudah bsia masyarakat memilih dan mempelajari sehingga bisa memutuskan akan ikut pelatihan di mana. Dua minggu ari sekarang pendaftaran akan dibuka," ujar Airlangga.
Baca juga: Menko PMK: Kartu Prakerja Dieksekusi Paling Lambat Februari 2020
Kartu prakerja ditujukan bagi penduduk usia kerja yang sedang mencari kerja atau yang sedang tidak mencari namun ingin berganti profesi, buruh, karyawan, korban PHK, lulusan SMA atau SMK dengan usia minimal 18 tahun ke atas.
Pemerintah memprioritaskan program ini untuk pencari kerja muda, namun tidak untuk yang sedang bersekolah atau duduk di bangku kuliah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.