Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Cari Orang yang Kontak Dekat dengan Pasien Positif Covid-19

Kompas.com - 20/03/2020, 17:02 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sania Mashabi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus menelusuri penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Data terbaru menunjukkan, terdapat 369 pasien dinyatakan positif terjangkit virus corona. Jumlah ini bertambah 60 kasus dibandingkan data Kamis (19/3/2020) kemarin.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, data pasien baru itu akan segera dikirim ke dinas kesehatan, tempat pasien itu berdomisili.

"Gunanya apa? Untuk melihat identitas, alamat lengkap dari pasien ini sehingga ini dapat digunakan untuk contact tracing, mencari siapa saja yang pernah kontak dekat dengan si pasien ini," ujar Yuri dalam konferensi pers, Jumat (20/3/2020).

Baca juga: Jumlah Pasien Positif dan Meninggal akibat Covid-19 di DKI Jakarta Paling Tinggi

Harapannya, pemerintah dapat mengetahui siapa saja yang pernah kontak dekat dengan pasien positif Covid-19.

Setelah itu mereka akan dilakukan pemeriksaan apakah juga terinfeksi Covid-19 atau tidak.

"Ini juga upaya kami untuk mencari, menemukan dan mengisolasi kasus positif di masyarakat supaya semakin tidak menyebar ke mana-mana," lanjut Yuri.

Kasus pasien positif virus corona di Indonesia sendiri per Jumat ini dilaporkan mencapai 369 orang.

Baca juga: Jokowi: Pemerintah Siapkan Obat Covid-19, Jumlah Sekitar 5 Juta Butir

Sehari sebelumnya, jumlah pasien Covid-19 berjumlah 308 orang.

Dari total jumlah pasien Covid-19 itu, sebanyak 17 dinyatakan sembuh. Semenyata, 32 orang meninggal dunia.

Presiden Jokowi sendiri telah mengumumkan, pemerintah telah menyediakan obat bagi pasien Covid-19.

Ada dua jenis obat yang disiapkan. Pertama, Avigan. Kedua Klorokuin.

Untuk obat Avigan, telah didatangkan sebanyak 5.000 butir dari Jepang. Namun, pemerintah sudah memesan 2 juta butir lagi.

Baca juga: Serba-serbi Avigan dan Klorokuin, Obat Covid-19 yang Didatangkan Pemerintah

Sementara untuk obat Klorokuin, telah disiapkan sebanyak 3 juta butir. Obat ini merupakan produksi dalam negeri.

"Obat ini sudah dicoba oleh satu, dua, tiga negara dan memberikan kesembuhan," kata Jokowi lewat siaran live streaming di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/3/2020).

Meski demikian, Presiden Jokowi menegaskan bahwa kedua obat itu bukanlah antivirus corona. Sebab, hingga saat ini antivirus corona belum ditemukan.

"Mengenai antivirus sampai sekarang belum ditemukan, dan ini yang saya sampaikan itu tadi obat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com