JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus menelusuri penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Data terbaru menunjukkan, terdapat 369 pasien dinyatakan positif terjangkit virus corona. Jumlah ini bertambah 60 kasus dibandingkan data Kamis (19/3/2020) kemarin.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, data pasien baru itu akan segera dikirim ke dinas kesehatan, tempat pasien itu berdomisili.
"Gunanya apa? Untuk melihat identitas, alamat lengkap dari pasien ini sehingga ini dapat digunakan untuk contact tracing, mencari siapa saja yang pernah kontak dekat dengan si pasien ini," ujar Yuri dalam konferensi pers, Jumat (20/3/2020).
Baca juga: Jumlah Pasien Positif dan Meninggal akibat Covid-19 di DKI Jakarta Paling Tinggi
Harapannya, pemerintah dapat mengetahui siapa saja yang pernah kontak dekat dengan pasien positif Covid-19.
Setelah itu mereka akan dilakukan pemeriksaan apakah juga terinfeksi Covid-19 atau tidak.
"Ini juga upaya kami untuk mencari, menemukan dan mengisolasi kasus positif di masyarakat supaya semakin tidak menyebar ke mana-mana," lanjut Yuri.
Kasus pasien positif virus corona di Indonesia sendiri per Jumat ini dilaporkan mencapai 369 orang.
Baca juga: Jokowi: Pemerintah Siapkan Obat Covid-19, Jumlah Sekitar 5 Juta Butir
Sehari sebelumnya, jumlah pasien Covid-19 berjumlah 308 orang.
Dari total jumlah pasien Covid-19 itu, sebanyak 17 dinyatakan sembuh. Semenyata, 32 orang meninggal dunia.
Presiden Jokowi sendiri telah mengumumkan, pemerintah telah menyediakan obat bagi pasien Covid-19.
Ada dua jenis obat yang disiapkan. Pertama, Avigan. Kedua Klorokuin.
Untuk obat Avigan, telah didatangkan sebanyak 5.000 butir dari Jepang. Namun, pemerintah sudah memesan 2 juta butir lagi.
Baca juga: Serba-serbi Avigan dan Klorokuin, Obat Covid-19 yang Didatangkan Pemerintah
Sementara untuk obat Klorokuin, telah disiapkan sebanyak 3 juta butir. Obat ini merupakan produksi dalam negeri.
"Obat ini sudah dicoba oleh satu, dua, tiga negara dan memberikan kesembuhan," kata Jokowi lewat siaran live streaming di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/3/2020).
Meski demikian, Presiden Jokowi menegaskan bahwa kedua obat itu bukanlah antivirus corona. Sebab, hingga saat ini antivirus corona belum ditemukan.
"Mengenai antivirus sampai sekarang belum ditemukan, dan ini yang saya sampaikan itu tadi obat," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.