Menurut GPIB, terdapat empat jemaatnya yang mengikuti acara tersebut dan positif dinyatakan virus corona. Keempatnya kini dalam kondisi stabil dan dirawat di rumah sakit.
Selain itu, terdapat dua jemaat GPIB yang saat ini dirawat di ruang isolasi sebuah rumah sakit. Namun, pihak GPIB belum mendapatkan penjelasan rinci dari rumah sakit apakah keduanya telah terjangkit Covid-19 atau tidak.
Lalu, GPIB mengungkapkan, terdapat empat jemaatnya yang meninggal dunia beberapa hari setelah mengikuti acara itu.
Baca juga: Pasien Positif Covid-19 di Lampung Pernah Ikut Seminar GPIB di Bogor
Dari empat orang tersebut, hanya dua orang yang sempat mengikuti pemeriksaan virus corona (Covid-19).
"Pihak rumah sakit menyampaikan, pasien yang satu terkena penyakit infeksi menular. Sementara untuk pasien satu lagi kami mendapatkan informasi dari pihak terkait bahwa pasien tersebut tidak terinfeksi Covid-19," kata Majelis dalam surat edaran itu.
Diketahui sejumlah kasus positif Covid-19 berasal dari salah satu acara keagamaan di Bogor, Jawa Barat.
Misalnya, pasien positif virus corona di Lampung diketahui pernah mengikuti perkumpulan jemaat di Bogor. Pasien positif di Kota Batam juga diketahui pernah mengikuti acara yang sama di Bogor.
Kepada Kompas.com, seorang anggota jemaat GPIB memang mengaku khawatir dan meminta peserta acara di Bogor itu untuk melakukan karantina diri.
Apalagi, ada informasi mengenai beberapa orang yang meninggal setelah menjadi peserta acara di Bogor.
Sebelumnya, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Bogor mengatakan bahwa tiga pendeta yang meninggal dunia setelah Persidangan Sinode Tahunan 2020 GPIB itu disebabkan penyakit lain.
Informasi itu didapatkan Pemkot Bogor dari panitia.
Dilansir dari Antara, Pemkot Bogor mendapat penjelasan bahwa satu orang meninggal karena penyakit demam berdarah.
Ada juga yang meninggal karena usia tua. Kemudian, ada yang dirawat di rumah sakit tapi bukan di ruang isolasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.