JAKARTA, KOMPAS.com - Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) menerjunkan lima armada kapal pengawas perikanan untuk mengawal nelayan mencari ikan di Laut Natuna Utara atau Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, Kepulauan Riau.
”Ada lima armada kapal pengawas perikanan yang saat ini berada di Laut Natuna Utara yaitu Kapal Pengawas Hiu Macan 1, Hiu 11, Orca 2, Orca 3, Hiu Macan Tutul 2," ujar Direktur Pemantauan dan Operasi Armada Ditjen PSDKP Pung Nugroho Saksono dalam keterangan tertulis, Kamis (19/3/2020).
Dia mengatakan, pihaknya secara intensif memantau pergerakan kapal dan nelayan Indonesia Pusat Pengendali (Pusdal) KKP.
Baca juga: KKP Siapkan Langkah Perlindungan Nelayan di Laut Natuna Utara
Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa nelayan dapat beroperasi dengan aman dan tak ada kapal asing yang akan mengganggu mereka selama di laut.
Dalam pemantauan itu, pihaknya menganalisa dengan menggunakan teknologi seperti Variable Message Sign (VMS) dan Automatic Identification System (AIS).
"Kami melakukan analisa pergerakan kapal berdasarkan VMS, AIS dan juga data radar satelit. Penggunaan teknologi pemantauan ini tentu membantu kami untuk membersihkan jalan agar nelayan-nelayan kita aman selama melaut," katanya.
Baca juga: Mahfud Sebut Nelayan Asal Pantura yang Melaut di Natuna Tak Terikat Kontrak
Diketahui, terdapat 30 nelayan asal Pantura yang mulai mencari ikan di Laut Natuna Utara atau Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, Kepulauan Riau.
Kehadiran mereka sebagai upaya untuk meramaikan ZEE Indonesia setelah sebelumnya sempat diklaim China.
Para nelayan tersebut dikirim ke Natuna tanpa terbebani tenggat waktu sampai kapan mereka berakhir mencari ikan di wilayah perbatasan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.