Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Serukan Umat untuk Sementara Tak Hadiri Ibadah Massal

Kompas.com - 19/03/2020, 13:41 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat tidak menghadiri ibadah massal karena sangat berbahaya di tengah wabah Covid-19 yang merajalela.

"Acara pertemuan, apalagi dalam skala besar, yang membuat antar orang terjadi kontak langsung di tengah wabah Covid-19 ini sangat berbahaya dan membuat penyebaran virus corona makin merajalela," ujar Ma'ruf dikutip siaran pers Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi pada Kamis (19/3/2020).

Hal itu disampaikan Wapres Ma'ruf Amin berkaitan dengan akan digelarnya Ijtima Dunia 2020 Zona Asia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Baca juga: MUI Ingatkan Masyarakat untuk Bersihkan Tempat Ibadah hingga Bawa Sajadah Sendiri

Termasuk acara penahbisan Uskup Ruteng di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang telah berlangsung pada Kamis ini.

Padahal, acara itu sudah dianjurkan untuk ditunda demi keselamatan serta kesehatan bersama.

Wapres Ma'ruf Amin mengungkapkan, sudah ada bukti yang menunjukkan kegiatan ibadah massal dalam skala besar meningkatkan jumlah pasien positif Covid-19.

Baca juga: Atasi Virus Corona, Arab Saudi Keluarkan Serangkaian Aturan Ketat Terkait Ibadah

Salah satu buktinya adalah para jamaah tabligh akbar yang digelar di Malaysia baru-baru ini menjadi lokasi rawan penyebaran virus corona. Ada banyak orang yang terpapar, termasuk dari Indonesia.

"Apalagi pesertanya dari berbagai negara. Dalam pertemuan model ini, kita rawan tertular juga rentan menulari orang lain," kata dia.

Wapres Ma'ruf Amin mengatakan bahwa masyarakat harus saling bekerja sama untuk mencegah dan menangani penyebaran virus corona ini.

Baca juga: Masjid Istiqlal Tak Terima Kunjungan Non-Ibadah Selama Corona Merebak

Ia mengajak seluruh umat beragama untuk menjalankan ibadah dan menyelenggarakan kegiatan keagamaan, dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan sesama.

"Saya mengajak para tokoh agama, pimpinan majelis-majelis agama untuk sama-sama merumuskan pedoman keagamaan, dan menjelaskan ke pemeluk agama masing-masing, tentang pelaksanaan ibadah, khususnya yang bersifar massal, atau berjamaah," kata dia.

"Dalam rangka meciptakan iklim ibadah yang kondusif bagi pencegahan penyebaran virus serta penanganannya secara efektif," lanjut Wapres Ma'ruf Amin.

Ia kemudian menyampaikan apresiasinya kepada para peserta jamaah tabligh Ijtima Dunia 2020 Zona Asia di Gowa yang bersedia mengurungkan niatnya mengikuti kegiatan tersebut sesuai arahan pemerintah.

Baca juga: MUI: Kita Semua Bertanggung Jawab Cegah Penyebaran Virus Corona

Langkah tersebut, kata dia, sangat penting untuk memaksimalkan pencegahan virus corona.

"Bagi umat Islam, agama mengajarkan untuk menjauhi bahaya dan mengutamakan keselamatan. Baik keselamatan diri sendiri maupun keselamatan orang lain. Wa la tulku bi awdiikum ilat tahlukah, jangan ceburkan diri kalian pada kerusakan," kata dia.

Apalagi, terdapat kaidah yang berbunyi dar'ul mafaasid muqoddam ala jalbil mashalih, yakni agar dahulukan menghindari kerusakan ketimbang menjalankan kebaikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com