JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto memprediksi jumlah pasien positif corona (Covid-19) di Indonesia akan terus bertambah banyak.
"Perkembangan secara keseluruhan, memang saat ini sedang akselerasi untuk menjadi semakin naik jumlah penderita Covid-19," ujar Yuri dakan konferensi pers di Graha BNPB yang disiarkan secara live, Rabu (18/3/2020).
Setidaknya ada dua hal yang menyebabkan jumlah pasien positif corona terus merangkak naik.
Baca juga: [POPULER TREN] Kisah Pasien Sembuh Virus Corona | Kunci Sembuh dari Covid-19
Pertama, kontak pasien positif corona dengan orang lain sebelum diisolasi cukup tinggi sehingga semakin banyak yang tertular.
Kedua, muncul kesadaran dari masyarakat untuk mau diperiksa apakah positif terjangkit virus corona atau tidak.
"Oleh karena ini sebuah tantangan bagi kita. Tentu sarana, fasilitas laboratorium harus ditingkatkan. Kalau tidak, akan terjadi gap. Ini yang akan kita lakukan pada minggu-minggu ke depan," tambah Yuri.
Yuri mengatakan, kenaikan jumlah pasien positif corona ini merupakan gambaran yang lazim dari fase awal negara yang ditemukan kasus virus corona.
Baca juga: Setelah Sembuh dari Virus Corona Bisakah Terinfeksi Lagi?
"Ini kami memahami dan menjadi gambaran yang lazim di beberapa negara terkait fase-fase awal munculnya kasus positif," lanjut dia.
Pemerintah pun berharap kondisi sperti itu tidak berlangsung lama.
Ia sekaligus memprediksi fenomena peningkatan pasien positif terjangkit virus corona ini akan berhasil dikendalikan pada medio April 2020 mendatang.
"Kita akan dapat gambaran yang semakin naik dan pada saatnya nanti kita prediksi mudah-mudahan tidak terlalu panjang. Kita berharap pada bulan April sudah mulai bisa melihat hasilnya dan (kondisinya) mulai terkendali," lanjut dia.
Baca juga: UPDATE: 11 Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh, 19 Kasus Meninggal
Sementara itu, Yurianto mengungkapkan hingga saat ini ada 227 kasus Covid-19 di Indonesia.
"Äda tambahan 55 kasus, sehingga total sampai sekarang, dihitung sampai kami melaporkan pada Rabu, 18 Maret 2020 pukul 12.00 ada 227 kasus," tutur Yuri.
Kemudian dari data tersebut ada 11 pasien yang sembuh dan 19 pasien yang meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.