JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh mengapresiasi para jurnalis yang meliput dan memberikan informasi kepada masyarakat terkait perkembangan virus corona di Tanah Air.
"Saya memberikan apresiasi yang sungguh sangat luar biasa kepada kawan-kawan jurnalis, meskipun suasananya sangat khusus, tetapi kawan-kawan jurnalis tetap menjalankan tugas sucinya yaitu memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat," kata Nuh, Rabu (18/3/2020).
Nuh berpesan agar para jurnalis dan para perusahaan media menjaga kesehatan, agar tidak tertular Covid-19 dan menjalankan prinsip-prinsip peliputan sesuai protokol tentang penanganan virus corona.
Baca juga: Petugas Medis yang Tangani Pasien Covid-19 Diwanti-wanti Tak Sentuh Area Wajah
"Jangan sampai kita meliput Covid-19 tetapi sekali lagi na'udzubillah justru ada kawan-kawan yang terpapar covid 19," ujarnya.
Lebih lanjut, Nuh mengimbau para jurnalis mengedepankan etika jurnalistik dan obyektivitas dalam meliput perkembangan virus corona.
"Urusan etika jurnalistik, obyektifitas menjadi bagian dari yang tidak terpisahkan. Kami dari Dewan Pers memberikan dkungan penuh agar kita semua bisa bersam-sama bersatu melawan Covid-19, sehingga Indonesia tetap tegak teguh dan semakin jaya," pungkasnya.
Seperti diketahui, hingga Selasa (18/3/2020), Jumlah pasien positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia terus bertambah.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, ada 172 kasus pasien positif Covid-19.
Jumlah ini bertambah 38 orang dari pengumuman terakhir yang dilakukan pada Senin (16/3/2020) sore.
"Total ada 172 kasus," ujar Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Selasa sore.
Yuri menjelaskan, sebanyak 12 kasus didapatkan sejak Senin sore hingga malam.
"Sehingga, sampai tanggal 15 (Maret 2020) ada 146 kasus," ucapnya.
Baca juga: Waspadai Covid-19, Kunjungan ke Rutan Depok Diganti Video Call
Kemudian, jumlah ini bertambah setelah dengan hasil pemeriksaan spesimen yang dilakukan Balitbang Kesehatan. Jumlahnya dari data yang dicek saat itu bertambah 20 kasus.
Setelah itu, pemeriksaan yang dilakukan Universitas Airlangga memperlihatkan bahwa ada tambahan enam kasus.
"Sehingga, total ada 172 kasus," ucap Achmad Yurianto.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.