JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono mendorong pemerintah untuk terus melakukan upaya penanganan virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.
SBY yakin masyarakat tidak akan panik jika merasa pemerintah memang kredibel dalam mengatasi persoalan ini.
"Rakyat akan merasa tenang dan tak akan panik, seperti yang selalu diinginkan oleh pemerintah, apabila rakyat yakin pemerintahnya melakukan langkah-langkah yang benar, tepat dan kredibel," tulis SBY di akun Facebook-nya, Rabu (18/3/2020).
Baca juga: SBY: Koordinasi Negara-negara di Dunia Cegah Corona Kurang Maksimal
SBY menambahkan, rakyat juga akan tenang jika mereka terus diberikan informasi yang diperlukan dalam menghadapi pandemi ini.
Misalnya, apa yang boleh dan harus dilakukan, dan apa yang tak boleh sesuai dengan protokol penanganan virus corona yang berlaku secara internasional.
"Inilah yang disebut guidance dan direction. Masyarakat juga mengharapkan guidance yang diterima dari pemerintah klop satu sama lain. Tidak ada perbedaan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata SBY.
Untuk itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini mendorong pemerintah untuk melakukan koreksi dan perbaikan atas langkah-langkah awal yang dilakukan.
"Mungkin awalnya terlalu percaya diri (overconfident), menganggap ringan (underestimate), sementara pernyataan sejumlah pejabat saya nilai tidak tepat (misleading). Tapi itu sudah lewat. Yang positif, tindakan pemerintah kini makin nyata," kata dia.
Baca juga: Hubungi Jokowi, SBY Minta Pemerintah Tak Boleh Lengah Hadapi Corona
SBY juga menyinggung soal negara-negara lain yang sudah melakukan lockdown untuk mencegah meluasnya virus corona.
SBY menyebutkan, kebijakan tersebut memang bisa membuat sebagian masyarakat tidak nyaman dan menimbulkan kerugian dari sisi ekonomi.
"Tetapi kebijakan dan tindakan itu harus diambil. Keselamatan dan kelangsungan hidup manusia di atas segalanya," kata SBY.
Baca juga: Cegah Covid-19, Wapres Maruf Amin Minta Masyarakat Tak Pergi Liburan
Adapun, penyebaran virus corona di Indonesia diketahui sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua pasien pertama yang mengidap Covid-19 pada 2 Maret 2020.
Saat itu, Jokowi menyebutkan bahwa pasien kasus 01 diduga terpapar virus corona setelah melakukan kontak dekat dengan seorang warga negara Jepang yang ketika itu berada di Jakarta.
Mereka bertemu di sebuah lokasi di Jakarta Selatan pada 14 Februari 2020. Warga Jepang itu diketahui positif Covid-19 saat kembali ke tempat tinggalnya di Malaysia.
Hingga saat ini pemerintah menyebutkan bahwa ada 172 kasus pasien positif virus corona atau Covid-19.
Sebanyak 9 pasien sudah dinyatakan sembuh dan bisa segera pulang ke rumah.
Selain itu, terdapat tujuh orang yang meninggal dunia setelah sebelumnya dinyatakan positif virus corona.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.