Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi Informasi Sesalkan Tersebarnya Data Pribadi Pasien Covid-19 di Surabaya

Kompas.com - 18/03/2020, 10:20 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP) Pusat Arif Kuswardono menyesalkan tersebarnya informasi pribadi pasien dalam pemantauan (PDP) Covid-19 di RSU dr Soetomo Surabaya, Selasa (17/3/2020) siang.

"Sangat disesalkan beredarnya informasi yang mengungkap data pribadi pasien dalam pemantauan di salah satu rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur tersebut," ujar Arif dalam keterangan tertulis, Selasa (17/3/2020).

Di tengah kekhawatiran terhadap virus corona yang menyebabkan Covid-19 sekarang ini, kata Arif, potensi penyalahgunaan informasi maupun data pribadi pasien sangat besar.

Karena itu, KIP menilai bahwa saat ini perlu komitmen semua pihak untuk melindungi data maupun informasi pribadi pasien.

Baca juga: Jika RS Tak Cukup Lagi Menampung Pasien Covid-19, Pemerintah Akan Lakukan Isolasi di Satu Bangsal

Dia mengungkapkan, berdasarkan Pasal 4 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dinyatakan bahwa hak kebebasan pribadi adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun dan oleh siapa pun.

Sementara, lanjut dia, menurut Pasal 17 huruf h UU 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik, terdapat aturan bahwa informasi yang dapat mengungkap rahasia pribadi adalah informasi yang dikecualikan untuk terbuka.

"Informasi pribadi merupakan jaminan akan hak privasi seseorang," kata dia.

Dia mengatakan, mengacu pada kasus pasien 01 dan 02, di mana dalam keterangannya menyampaikan bahwa ekspose berlebihan atas musibah penyakit mereka telah menjadikan tekanan bagi pasien.

Baca juga: Kisah Perjuangan Pasien Covid-19 di Tengah Ketidakpastian dan Kebingungan

Karena itu, Arif meminta semua pihak menjaga kepercayaan dengan tidak menyebarkan informasi maupun data pribadi pasien.

"Perlu menjaga situasi di masyarakat dengan tidak menyebarkan hoaks atau informasi terkait orang dalam pantauan (ODP) atau pasien virus corona yang belum dapat dipastikan kebenarannya atau diakses secara ilegal," ucap Arif.

Diberitakan sebelumnya, sebuah foto berkas surat berlogo RSU dr Soetomo Surabaya beredar di grup WhatsApp, Selasa (17/3/2020) siang.

Dalam berkas tersebut, salah satunya ada tulisan "Covid-19 + Gagal Napas" yang dilingkari dengan garis warna merah.

Baca juga: 6 Pasien Positif Corona Dirawat di Rumah Sakit Surabaya, Keluarga Dipantau 14 Hari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com