Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika RS Tak Cukup Lagi Menampung Pasien Covid-19, Pemerintah Akan Lakukan Isolasi di Satu Bangsal

Kompas.com - 18/03/2020, 08:56 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto kembali memberikan penjelasan soal rencana perubahan mekanisme isolasi bagi pasien positif Covid-19.

Menurut Yuri, pasien yang positif akan dirawat dalam satu bangsal.

"Dirawat dalam satu bangsal. Artinya, dalam satu bangsal itu isinya beberapa orang, tapi positif (Covid-19) semua. Jangan dimaknai bahwa itu ruang isolasi hanya satu ruangan yang biasa dilihat, tidak seperti itu," ujar Yuri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/3/2020).

Baca juga: Pahami Perbedaan Social Distancing, Isolasi Diri, dan Karantina

Dia menegaskan, rencana ini akan diterapkan jika rumah sakit (RS) sudah tidak mempunyai cukup tempat lagi untuk merawat pasien Covid-19.

"Kalau sudah RS tak cukup, itu yang dipakai," katanya.

Saat dikonfirmasi lebih lanjut apakah perawatan dalam satu bangsal ini akan dilakukan di RS rujukan, Yuri mengatakan bisa di RS mana saja.

"Pakai RS mana saja yang bisa dipakai. Wong Pertamina Jaya itu sudah berikan seluruh RS-nya untuk perawatan Covid-19, " tambahnya.

Baca juga: Pekerja Migran Indonesia di Singapura Diminta Karantina 14 Hari

Sebelumnya, pemerintah berencana mengubah mekanisme isolasi bagi pasien positif Covid-19.

Hal itu disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto di sela-sela konferensi pers perkembangan penanganan virus corona pada Senin (16/3/2020).

Menurut Yuri, pasien penderita Covid-19 rencananya tidak lagi diisolasi secara individu.

"Kita akan membuat satu ruangan di mana semua orang ada di sana, tapi kita yakin semua itu positif Covid-19," ujar Yuri.

Baca juga: Mekanisme Isolasi Diubah, Pemerintah Akan Kumpulkan Pasien Covid-19 di Satu Ruangan

Hal ini, kata dia, merujuk pada pengalaman penanganan pasien Covid-19 di China yang menggunakan satu ruang besar untuk mengisolasi pasien yang positif.

"Kalau kita lihat dari sekuel informasi di China itu, gymnastic hall diisi banyak pasien yang positif (Covid-19) semua berada di situ, " lanjut Yuri.

Yurianto menjelaskan alasan rencana ini akan diberlakukan pemerintah.

Pemerintah menilai, secara umum para pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19 berada dalam kondisi baik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com