Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 Merasa Ditelantarkan, Pemerintah Minta Rumah Sakit Jaga Etika

Kompas.com - 18/03/2020, 06:32 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto memberikan penegasan terkait pernyataannya dalam wawancara dengan Deddy Corbuzier dalam podcast 'Close The Door' yang dipublikasikan pada 17 Maret 2020.

Saat itu, yuri mengatakan, beberapa RS enggan merawat pasien Covid-19 karena tidak ingin citranya jatuh dan dihindari pasien-pasien penyakit lain.

"Substansinya (dari pernyataan) itu apa? Substansinya itu ada pasien yang ditelantarkan. Iya kenapa dia ditelantarkan, kalau dia emang mau dirujuk ya rujuk saja dengan baik-baik. Masak dibiarkan begitu saja," ujar Yuri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/3/2020).

Baca juga: Pasien Terlantar dan Meninggal di Parkiran RSUD Jepara, Pihak Rumah Sakit Berdalih Ruangan Penuh

Dengan kata lain, Yuri ingin menyatakan, rumah sakit tidak boleh menelantarkan pasien Covid-19.

 

Yuri menuturkan, informasi yang disampaikannya kepada Deddy itu bertujuan agar RS lain mau berubah.

"Jangan kemudian dianggap RS tidak mau berubah, sehingga pasiennya banyak yang terlantar. Tujuannya, supaya RS itu (yang menolak pasien Covid-19) tahu bahwa yang dilakukan itu tidak benar," tegas Yuri.

Baca juga: Viral Pasien BPJS RS di Lampung Meninggal di Selasar, Diduga Ditelantarkan

Sebab, menurutnya tidak masalah jika sebuah RS tidak mau merawat pasien Covid-19. Namun, sikap demikian harus tetap memperhatikan etika pelayanan kepada pasien.

"Silakan tidak mau merawat karena fasilitasnya tidak ada. Tapi etikanya dong, yang elegan gitu lho. Jangan kemudian pasien merasa diusir gitu," jelasnya.

Saat kembali dikonfirmasi apakah ada banyak RS yang menolak merawat pasien Covid-19, Yuri mengatakan ada beberapa RS.

"Ya ada beberapa RS, " katanya.

Baca juga: 6 Pasien Positif Corona Dirawat di Rumah Sakit Surabaya, Keluarga Dipantau 14 Hari

Namun, kata Yuri, banyak juga RS swasta yang saat ini merawat pasien Covid-19.

Selain itu, ada pula RS Pertamina Jaya yang sudah menyiapkan satu tempat khusus untuk merawat pasien Covid-19.

"Kalau RS Pertamina Jaya itu atas perintah BUMN. Banyak kok RS yang merawat pasien Covid-19," tambah Yuri.

Sebagaimana diketahui, pernyataan Yuri soal RS yang menjaga citra dengan menolak pasien Covid-19 menjadi perbincangan banyak pihak.

Baca juga: Fakta Kasus Pasien Meninggal Positif Corona di Semarang, Meninggal Setelah Hasil Lab Keluar

Pernyataan itu berawal saat Deddy Corbuzier memutarkan salah satu video pasien perempuan yang merasa ditelantarkan oleh salah satu RS.

Pasien yang berstatus pasien dalam pemantauan (PDP) itu mengeluhkan pelayanan RS yang seolah tidak tahu harus melakukan tindakan apa.

Si pasien juga diminta langsung datang ke empat RS yang menjadi pusat rujukan.

Pasien yang merasa kebingungan itu pun lantas mengatakan jika dirinya kemudian merasa malas datang ke empat RS yang dimaksud, tetapi lantas pulang ke rumah dan berinteraksi dengan orang lain, dia tidak tahu dampak yang terjadi.

Baca juga: Ganjar Minta Rumah Sakit di Jawa Tengah Batasi Penjenguk Pasien

Menanggapi video itu, Yurianto mengatakan kepada Deddy bahwa ada beberapa RS yang menjaga citra agar jangan sampai diketahui mereka sedang merawat pasien Covid-19.

Sebab jika hal itu diketahui publik, pasien lain enggan datang.

Yuri juga mengatakan apa yang dilakukan oleh RS itu melanggar hukum. Sebab menurut Yuri menolak pasien diperbolehkan tetapi harus ada alasan yang jelas, mekanisme yang jelas dan minimal pasien mendapat keterangan dan arahan yang baik sehingga tidak merasa ditelantarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com