Dalam kesempatan yang sama, Yurianto menuturkan kasus pasien yang positif tertular virus corona atau covid-19 diperkirakan akan semakin meningkat.
Baca juga: Pemerintah Minta Masyarakat Lakukan Isolasi Mandiri, Jangan Buru-buru Datang ke RS
Namun, menurut dia, tidak semua pasien yang positif harus diisolasi di rumah sakit (RS).
"Kasus positif yang kita temukan akan semakin meningkat, tapi tidak berarti semua kasus positif harus diisolasi di RS. Ada beberapa kasus tanpa gejala yang akan kita isolasi di rumahnya, secara mandiri," ujar Yuri.
Menurutnya, pedoman pelaksanaan isolasi diri sudah dibuat oleh Kementerian Kesehatan dan diunggah ke situs resmi kementerian.
"Sudah diunggah di situs resmi Kemenkes, " tutur dia.
Baca juga: Pemerintah Tetapkan 12 Jejaring Laboratorium Pemeriksaan Covid-19
Lebih lanjut dia neminta masyarakat tidak panik jika mengalami gejala Covid-19.
Yuri menyarankan isolasi mandiri jika individu merasakan gejala tertentu.
"Kami memaklumi ketakutan manakala dia sakit. Maka sebelum pemeriksaan definitif lakukan self isolated (isolasi mandiri)," ujar Yuri saat konferensi pers di Jakarta, Senin (16/3/2020).
Selama isolasi mandiri sambil menunggu hasil pemeriksaan, masyarakat disarankan untuk berada di rumah.
Baca juga: REI Desak Pemerintah Manfaatkan Wisma Atlet untuk Ruang Isolasi Corona
Jika bepergian, individu diminta untuk memakai masker dan melakukan social distance (menjaga jarak dengan individu lain).
"Setidaknya 1 meter. Dan yang penting tidak berbagi penggunaan alat makan dan minum," tegasnya.
Lebih lanjut Yuri menjelaskan bahwa sikap tidak panik dan isolasi mandiri penting supaya masyarakat tidak terburu-buru datang ke rumah sakit secara berbondong-bondong.
Hal itu bertujuan supaya rumah sakit tidak kewalahan dalam melayani pasien.
"Betul jika yang pernah berkontak dekat (dengan individu yang positif Covid-19) harus memeriksakan diri. Tetapi tidak kemudian dengan cara terburu-buru (datang ke RS), " tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.