Kegagapan ini terlihat dari sejumlah kesalahan yang dilakukan baik oleh pejabat pemerintah pusat maupun daerah. Koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah juga tampak lemah.
Kondisi ini diperparah dengan kebijakan pemerintah yang secara sengaja membatasi informasi mengenai ancaman dan perkembangan penyebaran virus Corona.
Ini terlihat dari minimnya informasi mengenai dampak virus ini terhadap pasien serta lokasi-lokasi penularannya.
Kebijakan ini bertolak belakang dengan kebijakan negara lain yang sama-sama sedang memerangi virus ini.
Pemerintah Korea Selatan, misalnya, mereka secara berkala menyiarkan bukan hanya kasus tetapi juga lokasi dari ditemukannya kasus. Ini dilakukan agar publik tak panik, lebih waspada dan juga hati-hati.
Setelah dihujani banyak kritik, pemerintah mulai bebenah.
Pemerintah menetapkan penyebaran virus Corona sebagai bencana nasional non-alam.
Selain itu, Presiden juga membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Presiden Jokowi secara khusus juga meminta agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. Masyarakat diminta bekerja dan beribadah di rumah.
Menurut Jokowi, langkah ini perlu dilakukan agar penanganan virus Corona bisa dilakukan dengan lebih maksimal.
Selain itu, Jokowi juga meminta semua orang untuk mulai bekerja sama dan saling tolong-menolong agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan baik.
Namun, apakah hal itu cukup guna menangkal penyebaran virus Corona yang semakin merajalela.
Jika belum cukup, lantas apa saja yang mesti dilakukan pemerintah guna mengatasi dan melawan virus ini?
Ikuti pembahasannya dalam talkshow Dua Arah, Senin (16/3/2020), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 22.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.