Wartawan lain, yaitu T, mendatangi RSUD Pasar Minggu namun mendapat penolakan serupa. Ia diminta datang lagi keesokan harinya karena posko Covid-19 tutup di akhir pekan.
T yang tengah mengalami batuk, pilek, sesak, dan belum lama ini kontak dengan Budi Karya itu tetap ngotot minta diperiksa. Akhirnya petugas pun mengakui bahwa kondisi ruang isolasi sudah penuh.
"Kata petugasnya satu ruang isolasi penuh, satu ruangan bisa diisi sampai empat orang. Mereka juga sedang menunggu pasien bisa dirujuk ke rumah sakit lain," kata T.
Setelah petugas itu blak-blakan menjelaskan kondisi ruang isolasi, maka T pun memutuskan untuk pulang. Ia khawatir kondisi ruang isolasi yang diisi empat orang justru bisa membuatnya tertular.
"Saya lebih baik karantina mandiri saja di rumah, daripada ketularan," ucap dia.
Baca juga: Bertambah, Ini Daftar 58 Rumah Sakit Rujukan Penanganan Virus Corona di Jawa Tengah
Di rumah sakit tersebut, ada juga seorang yang sudah dinyatakan sebagai Pasien dalam Pengawasan namun cukup lama mendapat penanganan lanjutan.
Bahkan, dia diminta menunggu sejak siang hingga hampir tengah malam sebelum bisa dipindah ke rumah sakit rujukan.
Selama menunggu, dia ditempatkan di ruang isolasi yang diisi enam orang yang juga menyatakan pernah kontak dekat dengan pasien Covid-19.
Kisahnya dapat dibaca selengkapnya: Satu Malam Berkerumun di Ruang Isolasi RSUD Pasar Minggu...
Hingga saat ini belum ada penjelasan dari pemerintah untuk menangani berbagai permasalahan terkait penanganan ini, terutama bagi orang yang menyatakan pernah melakukan kontak dekat dengan pasien positif virus corona atau Covid-19.
Sejauh ini, diketahui bahwa pihak rumah sakit belum siap dalam menghadapi penumpukan pasien.
Dilansir dari Kumparan, Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayah mengaku bahwa pihak RS belum menyiapkan fasilitas untuk lonjakan pasien.
"Karena kami mesti menyiapkan dulu, enggak bisa. Enggak bisa tiba-tiba datang 30 orang," kata Rita saat dihubungi wartawan, Minggu (15/3/2020).
"Karena kami baru menyiapkan nih apa strategi. Karena saat ini pasien yang ada. Masa mau digabung. Nanti saya umumin deh kasihan wartawan nunggu-nunggu," ujar dia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan