JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta pemerintah RI untuk melakukan tes kepada semua orang yang memiliki gejala corona.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom dalam suratnya kepada Presiden Joko Widodo, yang dikirim pada 10 Maret lalu.
"Pengetesan spesimen tak hanya dilakukan pada yang telah melakukan kontak dengan pasien positif corona, tetapi semua orang dengan influenza dan gangguan pernapasan," kata Tedros dalam suratnya.
Baca juga: Pakar Sebut Perokok Lebih Mudah Terjangkit Covid-19
Untuk itu, Tedros meminta Pemerintah Indonesia memperbanyak laboratorium yang dapat digunakan untuk melakukan uji spesimen. Dengan begitu, pengujian dapat dilakukan dalam jumlah yang besar.
"Saya sangat mengapresiasi dukungan Anda untuk mengimplementasikan langkah-langkah di atas," tulis Tedros kepada Jokowi.
Dalam surat itu, Tedros menegaskan, setiap negara harus melakukan langkah terukur untuk mencegah penyebaran virus yang pertama kali terdeteksi di China ini.
"Sayangnya, WHO menemukan adanya sejumlah kasus tak terdeteksi yang membuat penyebaran virus ini meluas dan menimbulkan korban jiwa di sejumlah negara," tulis Tedros dalam suratnya.
Baca juga: Antisipasi Corona, UI Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh Mulai 18 Maret
Oleh karena itu, kata Tedros, WHO terus mendorong setiap negara untuk terus melakukan uji laboratorium terhadap orang yang dicurigai telah terinfeksi corona.
"Khususnya di negara yang memiliki populasi besar dan fasilitas kesehatan yang tak merata di setiap wilayah," kata dia.
Tedros menekankan bahwa deteksi dini adalah faktor penting untuk dapat memetakan penyebaran virus ini dan melakukan upaya pencegahan.
Tedros juga mengaku sangat berterima kasih jika Indonesia bisa memberikan WHO informasi detail mengenai cara Indonesia melakukan pengawasan, identifikasi kontak dan penelusuran kontak, serta data penting lainnya.
"Sangat penting bagi WHO menerima data tersebut untuk memfasilitasi asesmen risiko yang lebih komprehensif secara global," tulis Tedros.
Surat ini juga diteruskan kepada Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri. Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah membenarkan surat tersebut.
Baca juga: 5 Strategi Bali Lawan Virus Corona Covid-19, Apa Saja?
"Betul," kata dia saat dikonfirmasi kompas.com lewat pesan singkat.
Namun, sampai saat ini belum ada tanggapan dari pihak istana terkait surat itu. Jubir Presiden Fadjroel Rachman yang dihubungi kompas.com belum memberi respons.
Hingga Jumat (13/3/2020) sore, terdapat 69 kasus positif corona di Indonesia yang diumumkan pemerintah. Lima orang dinyatakan telah sembuh, sementara empat orang meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.