JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto sempat berkelakar soal adanya kabar yang beredar bahwa di Bali akan dilakukan lockdown agar penyebaran virus corona bisa dicegah.
Ia mendengar kabar Bali akan melakukan lockdown pada 25 Maret 2020. Ternyata, setelah ditelusuri, tanggal 25 Maret adalah pelaksanaan Hari Raya Nyepi.
Untuk diketahui, pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Bali berarti seluruh aktivitas di pulau tersebut termasuk penerbangan akan dihentikan selama sehari.
"Katanya Bali mau di-lockdown, ternyata Hari Raya Nyepi. Jadi saya harapkan jangan ada yang ke sana di tanggal itu, karena tidak bisa masuk," tutur Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Baca juga: Jokowi Belum Berpikir Lockdown Wilayah Corona, Puji Edukasi oleh Daerah
Pernyataan itu sontak disambut senyuman wartawan. Apalagi, Yuri menyampaikannya sesaat sebelum mengabarkan perkembangan terkini mengenai virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Canda Yuri tentu saja mengurangi ketegangan yang terjadi saat wartawan menunggu kabar terbaru terkait perkembangan Covid-19.
Sebelummya, wartawan sempat menanyakan opsi lockdown kepada Presiden Joko Widodo untuk menyetop penyebaran virus corona.
Namun, Jokowi memastikan bahwa Indonesia belum akan melakukan tindakan lockdown atau melakukan isolasi terhadap wilayah yang diwaspadai sebagai lokasi penyebaran virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.
"Belum, belum berpikir ke arah sana," ujar Presiden Joko Widodo saat melakukan konferensi pers di Bandara Soekarno Hatta, Jumat (13/3/2020).
Baca juga: Waspada Virus Corona, Wapres: Belum Perlu Lockdown
Jokowi bahkan mengapresiasi sejumlah langkah yang telah dilakukan oleh kementerian dan lembaga dalam menangani penyebaran virus corona.
Secara khusus, apresiasi juga disampaikan Jokowi ke sejumlah pemerintah daerah.
Sebab, menurut Jokowi, sejumlah daerah telah melakukan edukasi yang baik ke masyarakat mengenai virus corona dan penyakit Covid-19.
"Saya memberikan apresiasi terhadap daerah yang mampu mengedukasi ke masyarakat," ucap Jokowi.
Baca juga: Pasien 25 Virus Corona Meninggal, Bali Belum Perlu Opsi Lockdown
"(Daerah) memberikan penjelasan ke masyarakat yang baik, seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta.
"Hal-hal seperti itu yang bisa menenangkan," ucap Jokowi.
Opsi lockdown telah dilakukan sejumlah negara untuk mengatasi penyebaran virus corona yang semakin luas.
Baca juga: Termasuk Italia, Berikut Negara-negara yang Lakukan Lockdown
Setidaknya ada empat negara yang melakukan lockdown, yaitu Italia, Denmark, Filipina, dan Irlandia.
Langkah ini sebelumnya juga telah dilakukan China yang melakukan lockdown terhadap sejumlah wilayah yang terkena wabah virus corona, khususnya di Kota Wuhan dan Provinsi Hubei.
Selain Jokowi, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Ahmad Yurianto sebelumnya juga telah mengungkap bahwa Indonesia tidak akan melakukan lockdown, baik itu total atau wilayah.
Baca juga: Surati Jokowi, WHO Minta RI Umumkan Darurat Nasional Virus Corona
Menurut dia, lockdown justru akan meningkatkan peluang penyebaran virus corona di wilayah yang terdampak.
"Kalau di-lockdown, malah kita tidak bisa berbuat apa-apa. Konsekuensinya, kasus (Covid-19) di wilayah itu bisa jadi naik dengan cepat," ujar Yuri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.