JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara tentang munculnya virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 di Indonesia.
Pria yang akrab disapa Pak JK ini mengatakan, pemerintah harus menyiapkan dengan sungguh-sungguh tindakan preventif atau pencegahan penyebaran virus corona.
Apalagi, saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sudah memutuskan wabah virus corona menjadi pandemi global.
Oleh karena itu, kata dia, Indonesia harus segera melakukan tindakan preventif.
Baca juga: JK Nilai Lockdown Efektif Cegah Penyebaran Corona jika Belajar dari Hubei, tetapi...
Kalla mencontohkan Amerika Serikat yang sudah melarang orang-orang Eropa untuk masuk ke wilayah mereka karena begitu urgennya wabah tersebut.
"Ini musuh yang tak kelihatan dan bahaya yang tidak ketahuan, jadi preventifnya yang harus kita lakukan. Karena itu semua, tempat keramaian bersih, steril. Kalau tidak, itu bahaya," kata Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Pemerintah bisa melakukan beberapa solusi untuk mencegah penyebaran penyakit yang sudah menginfeksi 34 orang di Indonesia sejauh ini.
Lockdown efektif, tapi...
Menurut Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini, salah satu solusi efektif untuk mencegah penyebaran virus corona di Indonesia adalah dengan menutup wilayah atau lockdown.
Sejumlah negara saat ini sudah melakukan lockdown terhadap wilayah-wilayah di negaranya untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Paling terbaru adalah Kota Manila di Filipina yang resmi dinyatakan lockdown oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Kamis (12/3/2020).
Kalla mencontohkan upaya China dalam menangani wabah virus corona dengan melakukan lockdown.
Baca juga: Salam ala Maruf Amin, JK, dan Sri Mulyani Hindari Corona: Namaste dan Adu Sikut
China dinilai berhasil memperlambat penyebaran virus corona, meski tak dapat mencegahnya 100 persen.
Provinsi Hubei di negara tersebut telah di-lockdown sejak virus corona menyebar pertama kali dari Kota Wuhan.
"Salah satunya itu (lockdown). China berhasil memperlambat meski tidak mencegah 100 persen, karena lockdown itu," ujar dia.