Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Pemerintah Tekan Potensi Penyebaran Covid-19 di Tempat Umum

Kompas.com - 13/03/2020, 08:52 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menyatakan, tidak hanya commuter line yang berpotensi menjadi tempat penyebaran virus corona atau penyakit Covid-19.

Ia mengatakan, pada intinya semua tempat ramai hingga membuat orang berdesakan berpotensi menjadi tempat penyebaran virus corona.

"Pastilah, tempat berkerumun banyak adalah tempat yang potensial terjadinya penularan," kata Yuri dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

"Tidak hanya di commuter (line), di busway yang berdesakan pada jam-jam tertentu juga bisa. Di tempat yang lain juga bisa," kata Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Baca juga: Sebaran Virus Corona dan Upaya DKI Petakan Potensi Penularan di KRL

Karena itu, ia telah meminta seluruh pangkalan moda transportasi untuk memecah antrean panjang, agar orang tak berdesakan di sana dalam waktu lama.

Ia mencontohkan, pemerintah baru saja meminta manajemen Bandara Soekarno-Hatta untuk membuka seluruh pintu dan meja layanan sehingga orang tak harus berdesakan lama kala mengantre.

Menurut Yuri, manajemen bandara harus memperhatikan hal-hal kecil seperti itu. Sebab, saat ini virus corona telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh World Health Organization (WHO).

"Bukalah meja check in sebanyak-banyaknya supaya tidak terjadi penumpukan orang. Kalau sehat, dalam rangka efisien kan orang ya sudah buka dua desk saja yang lain istirahat. Itu (kondisi) biasa, nah sekarang tidak biasa," ujar Yuri.

"Karena itu, saya sarankan ke bandara, prinsip ini harus diperhitungkan, tidak lagi kita pertimbangkan efisiensi tenaga dengan pelanggan. Kalau bisa satu meja satu orang untuk kurangi risiko kontak. Ini menjadi prinsip yang kita lakukan dalam konteks kehati-hatian," kata dia.

Baca juga: Penyemprotan Disinfektan akan Rutin Dilakukan di Stasiun Kereta, Bandara, hingga Mal

Diberitakan sebelumnya, salah satu pihak yang siap mengantisipasi persebaran virus corona dan Covid-19 di transportasi umum adalah DKI Jakarta.

Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman DKI Jakarta Suharti mengatakan, sebaran virus corona tipe 2 yang menyebabkan Covid-19 terjadi di Depok, Jawa Barat, dan Kemang, Jakarta Selatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com