JAKARTA, KOMPAS.com - Sosiolog dari Universitas Indonesia Imam Prasodjo mengatakan, pemerintah perlu terus meningkatkan kesiap-siagaan dan kesadaran masyarakat untuk mengatasipasi penularan virus corona.
Terutama, kata dia, menjelang memasuki bulan Ramadhan yang diikuti serangkaian kegiatan ibadah bulan puasa, Idul Fitri, arus mudik dan arus balik.
"Yang paling penting untuk segera disosialisasikan adalah jelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Ramadhan kan kalau akan jatuh pada April yang mana akan ada rangkaian ibadah shalat tarawih berjamaah," ujar Imam saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (12/3/2020).
Baca juga: Jangan Hanya Bercanda, Pemerintah Harus Gencar Sosialisasi Masyarakat Cegah Corona
Selain itu, ada ibadah lain yang juga dilakukan secara berjamaah, yakni shalat subuh. Kedua ibadah di atas, kata Imam, dilakukan setiap hari selama Ramadhan.
Imam menyarankan pemerintah sebaiknya secara pelan-pelan mensosialisasikan soal kewaspadaan saat beribadah secara berjamaah ini.
Sebab, menyampaikan pesan untuk berhati-hati saat beribadah secara berjamaah bisa disalahartikan.
"Jika sosialisasi tidak disampaikan dari sekarang dan cara penyampaian salah, itu akan menimbulkan kepanikan. Bahkan nanti dikira melarang ibadah saat puasa dan lebaran," ujar Imam.
Baca juga: Pemkot Depok Diminta Lebih Gencar Sosialisasi Antisipasi Corona
Padahal, kewaspadaan ini perlu disampaikan karena ada risiko penularan virus corona di tempat umum di mana banyak terkonsentrasi massa.
Selain ibadah Ramadhan, Imam juga menyarankan agar pemerintah memberikan sosialisasi sejak dini terkait antisipasi penularan virus corona saat arus mudik dan arus balik.
"Yang paling rentan adalah saat mudik lebaran (dan arus balik). Jika tidak hati-hati, itu bisa menjadi distribusi penularan distribusi penyakit. Karena banyak orang berkumpul," tutur Imam.
Baca juga: Sosialisasi Pencegahan Virus Corona, Dokter Bawa Hand Sanitizer Saat CFD
Karena itu, Imam menyarankan agar pemerintah sejak sekarang membangun awareness masyarakat dan menyiapkan antisipasi penularan saat Ramadhan, Idul Fitri, mudik lebaran dan arus balik.
Sebab, selain mengurangi kepanikan masyarakat, disiplin awareness sejak dini juga merupakan jalan tengah untuk mencegah penularan virus corona.
"Kalau kebijakan lockdown tentu dampaknya tidak hanya merugikan untuk satu-dua hal. Lebih baik pemerintah fokus kepada event, lokasi dan kelompok (kerumunan massa) untuk pencegahan penularan semakin meluas," tambah Imam.
Diberitakan, hingga saat ini terdapat 34 kasus pasien positif virus corona di Indonesia.
Baca juga: 3 Pasien Sembuh dari Covid-19, Harapan Indonesia di Tengah Pandemi Global
Tiga dari 34 pasien tersebut dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang. Sementara, satu orang dinyatakan meninggal dunia yakni pasien 25.