KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi mengatakan, dalam lima tahun ke depan Kemendes PDTT masih menghadapi tantangan yang cukup berat.
“Meski telah ada virus corona, namun tantangan yang telah ada sudah cukup berat,” ujarnya saat membuka Rapat Koordinasi Sekretariat Jenderal di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Dia menjelaskan, tantangan tersebut adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020 sampai 2024.
Pasalnya, terang Anwar, jika awalnya desa mandiri hanya berjumlah 2.500, kini targetnya menjadi 10.000, dan untuk desa tertinggal yang sebelumnya hanya 5.000 kini menjadi 10.000.
Baca juga: Cegah Korupsi, Mendes Ingin Dana Desa Dikelola Berbasis Nontunai
Apalagi, lanjutnya, itu belum termasuk target mengenai penguatan kelembagaan ekonomi di tingkat desa yang tercermin dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang harus berkembang.
"Kami harus lakukan penataan kelembagaan karena tantangan yang diberikan sudah berbeda dan lebih banyak,” tuturnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (12/3/2020).
Untuk itu, dia menyebut harus dilakukan penyesuaian karena setelah diskusi akan lahir struktur organisasi baru yang akan menjalankan mandat Desa dan PDTT dengan target lebih tinggi.
Anwar juga mengingatkan, jajaran dan staf di Kemendes PDTT agar tidak terlena dengan keberhasilan yang diperoleh saat ini.
Dia pun meminta keberhasilan saat ini dijadikan momentum untuk bisa menjalankan tantangan lima tahun ke depan.
Baca juga: Kemendes PDDT Bantu Kapal Angkut dan Sarana Air Bersih di Lombok Timur
"Target penilaian anggaran setiap empat bulan maka harus jadi kinerja dengan baik agar bisa jadi performa," tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Anwar juga mengapresiasi kinerja seluruh jajaran Kemendes PDTT yang meski terhitung kementerian baru tetapi telah bekerja dengan semangat dan komitmen tinggi.
"Lima tahun kemarin kami bisa membuat catatan emas kinerja untuk membangun Indonesia lewat desa, meski itu tidak mudah," katanya.
Dia pun optimistis dengan berjalannya fungsi manajemen yang sudah ada akan membantu menyelesaikan tantangan lima tahun ke depan yang diakui tidak akan mudah.
Baca juga: Wamendes PDTT: Masa Depan Indonesia Ada di Pertanian, Perikanan dan Pariwisata
Anwar menjabarkan, ada tiga pilar manajemen yang berhubungan dengan penilaian kinerja. Pertama adalah kelembagaan atau struktur yang jelas tugas dan fungsinya.
Dia menyebut, ini menjadi bagian penting untuk meningkatkan manajemen dengan adanya kelembagaan yang baik, meski memang tidak ada formula pasti untuk mengukur keberhasilannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.