JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia Paulus Wirutomo menyarankan pemerintah agar pencegahan penyebaran virus corona dapat dilakukan lebih masif.
Salah satunya dengan mencerdaskan masyarakat tentang bagaimana cara mengantisipasi agar mereka dapat terhindar dari penularan virus ini.
"Saat ada virus corona, masyarakat diajarkan bagaimana cara menjaga imunitas tubuh," kata Paulus kepada Kompas.com, Kamis (12/3/2020).
Baca juga: Cegah Corona, Mendagri Imbau Kepala Daerah Susun Strategi Khusus
Selama ini, ia mengatakan, pemberitaan di media massa lebih banyak mengulas tentang sejauh apa jumlah pasien yang dinyatakan positif virus corona.
Informasi lain yang banyak beredar, tentang berapa banyak yang telah dinyatakan sembuh atau meninggal dunia.
Namun, edukasi tentang apa yang dimaksud dengan virus, bagaimana virus itu menginfeksi manusia, perilaku virus seperti apa, bagaimana proses hingga akhirnya virus itu hilang atau mungkin membuat seseorang meninggal dunia, justru tidak banyak dijelaskan.
"Sekarang virus ini sudah menjadi pandemi, dan semua bangsa terkena. Tentu dengan perbedaan jumlah dan segala macamnya. Semua negara dituntut pemerintahnya bisa menyiapkan masyarakatnya itu untuk menjadi cerdas di dalam menghadapi penyakit ini," ujar Paulus.
Baca juga: Pasien 01 dan 02 Masih Positif Virus Corona, RSPI: Tak Mudah Konversi Jadi Negatif
Edukasi yang bisa dilakukan, menurut dia, seperti mengajarkan bagaimana pola hidup sehat secara teratur, cara mencuci tangan yang baik, mengonsumsi makanan yang mengandung empat sehat lima sempurna, hingga berolahraga.
Selain itu, ia berharap, agar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menggunakan bahasa yang lebih mudah dicerna publik dalam menjelaskan perkembangan informasi.
Menurut dia, tidak semua orang di Indonesia memahami istilah dalam bahasa Inggris yang digunakan, seperti imported case, local transmission hingga suspect, atau penggunaan istilah yang mahfum digunakan dalam bahasa medis.
"Kalau orang enggak mengerti bahasa Inggris apa itu? Kalau menerangkan itu jangan pernah gunakan bahasa Inggris. Terangkan persoalan penyakkitnya seperti apa dan kita harus melakukan apa," ujar Paulus.
Sebelumnya, WHO resmi mengumumkan wabah Covid-19 sebagai pandemi global. Hal ini diumumkan Rabu (11/3/2020) malam.
Baca juga: KBRI Pastikan 1.403 WNI di Daegu Aman, Tak Terdampak Covid-19
Dalam waktu kurang dari tiga bulan, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 126.000 orang di 123 negara, dari Asia, Eropa, AS, hingga Afrika Selatan.
"Dalam dua minggu terakhir jumlah kasus di luar China telah meningkat tiga belas kali lipat dan jumlah negara yang terkena dampak meningkat tiga kali lipat," kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesusus dalam konferensi pers di kantor pusat WHO di Jenewa.
"Dalam beberapa hari hingga minggu ke depan, kami melihat kemungkinan jumlah kasus, jumlah kematian, dan jumlah negara terdampak akan melonjak lebih tinggi," imbuhnya dilansir CNBC, Kamis (12/3/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.