Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sempat Kumpulkan Elite Partai Koalisi di Istana, Ini yang Dibahas...

Kompas.com - 12/03/2020, 14:07 WIB
Tsarina Maharani,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo sempat mengumpulkan ketua umum dan sekjen partai koalisi pendukung pemerintah, pimpinan DPR serta ketua-ketua fraksi di DPR di Istana Negara, Jakarta, Jumat (6/3/2020) lalu.

Hal itu diungkapkan Sekjen PPP Arsul Sani. Ia mengatakan dalam pertemuan itu Jokowi membahas penanganan virus corona hingga omnibus law RUU Cipta Kerja.

Terkait wabah virus corona di dalam negeri, Jokowi menyampaikan penanganan dan kebijakan-kebijakan yang tengah dan akan dilakukan pemerintah.

"Yang disampaikan presiden tentu langkah yang sudah dan sedang dijalankan, termasuk soal protokol-protokol yang dibuat. Presiden juga menyampaikan bahwa soal kasus corona ini berkembang, maka kebijakan dan langkah penanganan dari waktu ke waktu juga bisa berubah, bisa bertambah. Dinamis," tutur Arsul di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Baca juga: WHO Tetapkan Corona Sebagai Pandemi Global, Kalla Minta Pemerintah Ambil Tindakan

Selanjutnya, Jokowi meminta laporan terkini dari DPR mengenai pembahasan RUU Cipta Kerja.

Dalam pertemuan itu hadir Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin.

Menurut Arsul, Azis memastikan proses legislasi RUU Cipta Kerja di DPR berlanjut.

Dikatakan bahwa pimpinan DPR membantu fraksi-fraksi menyusun Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) RUU Cipta Kerja.

"Pak Azis intinya menyampaikan bahwa proses berjalan, bukan mandek. Lalu, saat ini yang dilakukan pimpinan DPR adalah membantu fraksi-fraksi dengan menyusun DIM yang disusun teman-teman tenaga ahli dari PKB," kata Arsul.

Baca juga: Pasal Kontroversi di Omnibus Law: Kemudahan Rekrut Tenaga Kerja Asing

 

Ia mengatakan pembahasan RUU Cipta Kerja akan dimulai di masa persidangan DPR yang dibuka pada akhir Maret.

Draf dan surat presiden RUU Cipta Kerja yang telah diserahkan sejak Februari lalu akan dibawa ke rapat pimpinan dan badan musyawarah untuk menyepakati AKD (Alat Kelengkapan Dewan) yang melakukan pembahasan.

"Di masa sidang yang akan datang akan dimulai. Diperkirakan sudah siap, sehingga semuanya bisa dibamuskan, kemudian begitu sudah disepakati AKD di mana yang akan membahas. Semoga siap," ujarnya.

Baca juga: RUU Cipta Kerja Belum Dibahas di DPR agar Tak Bikin Gaduh Masyarakat

Arsul mengatakan target penyelesaian 100 hari bukan harga mati bagi Jokowi.

Menurut dia, Jokowi mendorong agar DPR menyerap aspirasi publik sebanyak-banyaknya.

"Itu juga bukan harga mati gitu. Yang penting ini dibahas, ruang konsultasi publiknya silakan dibuka. Pak Jokowi juga menekankan itu semuanya paralel. Tidak hanya DPR saja, tapi tim pemerintah juga," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com