Sejauh ini, Indonesia baru membatasi kedatangan dari empat negara episentrum corona, yakni China, Italia, Iran dan Korea Selatan.
"Tidak ada tambahan baru, tetap saja, yang sudah diumumkan Menlu," katanya.
Kendala Tracing
Selain kasus imported case, ada juga 11 kasus yang berasal dari kluster dan sub-kluster Jakarta. Tak hanya itu, ada juga 1 kasus misterius yang masih jadi tanda tanya.
Kasus itu terjadi pada pasien 27. Pasien tersebut dinyatakan positif corona tanpa riwayat perjalan ke luar negeri.
Baca juga: Seperti Ini Media-media Asing Beritakan Meninggalnya Pasien Covid-19 di Indonesia
Ia juga tidak melakukan kontak dengan orang yang lebih dulu dinyatakan positif.
Yurianto juga menegaskan bahwa pemerintah terus melakukan kontak tracing. Namun ia mengakui bahwa pemerintah mengalami kendala.
Sebab, beberapa pasien positif virus corona kerap kali lupa aktivitasnya selama 14 hari terakhir.
"Beberapa kendala di dalam tracing adalah sering kali pasien yang sudah jelas-jelas positif tidak mampu mengingat dengan baik dalam 14 hari terakhir ketemu siapa, dimana," kata Yuri.
Yuri mencontohkan tracing pasien 27.
Baca juga: Terkena Covid-19, Pria di Jepang Datangi Dua Bar untuk Sebarkan Virus Corona
Yuri menyebut, pemerintah telah melakukan tes spesimen kepada seluruh keluarga dan kerabat yang melakukan kontak dekat dengan pasien tersebut
Namun dari seluruh spesimen yang diuji pemerintah di laboratorium, seluruhnya menunjukkan hasil negatif.
Kini pemerintah terus mencoba melakukan penelusuran kemana saja pasien 27 bepergian dan dengan siapa saja dia melakukan kontak dekat selama 14 hari terakhir.
"Masih kami cari. Anda bisa enggak inget-inget dalam 14 hari ketemu siapa dan di mana? Jadi tidak gampang," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.