Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fokus Selesaikan Studi S3 Jadi Alasan Roy Suryo Mundur dari Demokrat

Kompas.com - 11/03/2020, 20:27 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat Roy Suryo, dalam surat kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyatakan ingin fokus menyelesaikan pendidikan doktor sebagai alasan mengundurkan diri dari partai.

Roy menyatakan tugas akhir studi S3-nya menyita waktu dan konsentrasi. Selain itu, ia mengatakan sering mengisi berbagai diskusi atau seminar sebagai pakar telematika, sehingga tidak bisa lagi aktif di partai.

"Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir selaku mahasiswa tingkat doktoral (strata-3) di Universitas Negeri Jakarta yang memerlukan lebih banyak konsentrasi dan alokasi waktu yang tidak sedikit," tulis Roy dalam surat kepada SBY yang ia serahkan hari ini, Rabu (11/3/2020), ke kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Kirim Surat ke SBY, Roy Suryo Mengundurkan Diri dari Partai Demokrat

"Sekaligus posisi di tengah-tengah masyarakat ketika memberikan narasi/kuliah/diskusi/seminar yang selama ini saya berikan, maka pada kesempatan ini saya mohon untuk mengundurkan diri dalam semua posisi dan jabatan di Partai Demokrat," lanjut surat tersebut. 

Eks Menteri Pemuda dan Olahraga itu pun mengucapkan terima kasih kepada SBY atas kesempatan yang telah diberikan kepada dirinya selama 15 tahun menjadi kader Demokrat.

Roy juga menyampaikan permohonan maaf jika ada kekeliruan yang ia lakukan selama menjabat baik sebagai menteri di era SBY maupun sebagai pengurus partai.

Diketahui, jabatan Roy di partai adalah sebagai wakil ketua umum. Namun, Roy mengajukan penonaktifan sebagai pengurus partai setelah terseret kasus aset Kemenpora pada 2018.

"Tentu selaku manusia biasa tidaklah sempurna. Banyak hal-hal yg mungkin belum bisa memuaskan semua pihak ketika saya menjalankan tugas-tugas tersebut. Oleh karenanya dengan segala kerendahan hati izinkanlah saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," tulis Roy.

Menutup surat pengunduran dirinya, Roy berharap Demokrat tetap eksis dalam perpolitikan Indonesia.

Selain itu, ia mendoakan Kongres V Partai Demokrat yang akan digelar 14-16 Maret mendatang sukses.

"Semoga bapak beserta segenap Keluarga besar dan jajaran Partai Demokrat bisa tetap menjadi penjaga demokrasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama. Selamat juga melangsungkan Kongres V pada tanggal 14-16 Maret 2020 di JCC. Semoga lancar dan Insya Allah hati saya akan tetap bersama," tuturnya.

Menanggapi surat pengunduran diri Roy, Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku cukup terkejut.

Ferdinand mengatakan Partai Demokrat tengah sibuk mempersiapkan kongres yang diselenggarakan pekan ini. Menurutnya, surat itu mengagetkan internal partai.

Baca juga: Ketua DPP Demokrat: Mundurnya Roy Suryo Mengagetkan, tetapi Tak Ganggu Soliditas

"Pengunduran ini mengagetkan kami, karena partai dan kader semua sedang fokus persiapan kongres. Momen yang tidak tepat untuk mundur sebetulnya, jadi itu yang membuat kami kaget," kata Ferdinand ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (11/3/2020).

Kendati demikian, Ferdinand menilai, pengunduran diri Roy Suryo tidak akan mengganggu soliditas di Partai Demokrat.

"Namun demikian seperti saya sampaikan, bahwa pengunduran diri ini tak akan mempengaruhi soliditas partai dan kekuatan partai," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com