Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jepang jadi Korban Diskriminasi Terkait Corona, Ini Kata Kemenlu

Kompas.com - 11/03/2020, 17:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar mengatakan, tindakan diskriminatif terhadap warga Jepang yang tinggal di Indonesia akibat virus corona (Covid-19) tidak dapat diterima.

Mahendra menegaskan, virus corona bisa menginfeksi siapapun tanpa mengenal kewarganegaraan orang tersebut.

"Kalau itu (tindakan diskriminatif) terjadi, tentu tidak bisa diterima, karena tidak ada alasan apa pun untuk melakukan hal tersebut," ujar Mahendra sebagaimana dikutip Antara, Rabu (11/3/2020).

Baca juga: Mengenal Alat Tes Virus Corona dari Singapura dan Jepang

Mahendra mengakui, sudah mendapatkan laporan dari Duta Besar Jepang untuk Indonesia soal dugaan tindakan diskriminatif itu.

Ia akan mempelajari lebih lanjut tindakan diskriminatif yang dilaporkan itu.

Meski demikian, Mahendra memastikan, tak ada kebijakan pemerintah Indonesia yang mendukung praktik diskriminatif dalam penanganan penyebaran virus corona.

Ia juga menekankan bahwa penanganan penyebaran Covid-19 memerlukan kerja sama dari seluruh masyarakat.

"Ini kondisi yang memerlukan kerja sama, pemahaman dan komitmen kita seluruhnya umat manusia. Bukan masalah negara dan warga negara. Karena virus tidak mengenal paspor," ujar dia.

Baca juga: Pasien 25 Virus Corona Menderita Empat Penyakit Bawaan

Sebelumnya, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii menyayangkan informasi yang diterima mengenai perlakuan tidak menyenangkan dan diskriminatif terkait virus corona atas terhadap warga negara Jepang.

Praktik diskriminasi itu disebut turut mengorbankan anak-anak warga Jepang yang tinggal di Indonesia.

Keprihatinan itu disampaikannya melalui keterangan tertulis Kedubes Jepang dan video yang diunggah di akun media sosialnya.

Dubes Ishii menegaskan bahwa warga Jepang yang menetap di Indonesia bukan merupakan sumber penyebaran virus, melainkan sahabat masyarakat Indonesia.

Baca juga: Update Virus Corona 6 Maret: Korsel dan Jepang Bertikai, AS Kekurangan Masker

Kasus positif virus corona di Indonesia sendiri per Rabu pukul 17.00 WIB, yakni berjumlah 24 kasus.

Jumlah itu berkurang dari yang sebelumnya berjumlah 27 kasus.

Pemerintah, Rabu siang, mengumumkan seorang di antaranya meninggal dunia.

Selain itu, dua pasien lainnya dinyatakan negatif Covid-19 alias sembuh setelah dua kali pemeriksaan di laboratorium. Keduanya dinyatakan akan diperbolehkan pulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com