Namun, dia tidak merinci di mana saja lokasi penanganan untuk delapan pasien baru ini.
Pasien local transmission
Satu kasus penularan virus corona lewat transmisi lokal (local transmission) ditemukan dalam pasien kasus 27.
"Pasien kasus 27 seorang laki-laki, 33 tahun. Kami menduga tertular dari local transmission. Ini yang sedang kami lacak, sebab bukan merupakan imported case dan juga bukan bagian (penularan) dari klaster yang lain," ujar Yuri dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Yuri mengatakan, pasien kasus 27 ini dilaporkan dalam kondisi stabil.
Menurut Yuri, pihaknya sudah bertanya kepada pasien ini terkait asal-usul dirinya bisa tertular.
"Yang pasti, yang bersangkutan menyatakan tidak berasal dari luar negeri. Kemudian, kita tanya juga apakah ada teman dia yang sakit? Yang bersangkutan menyatakan belum jelas siapa temannya," ungkap Yuri.
Baca juga: Dua Pasien yang Dinyatakan Covid-19 Kini Negatif Virus Corona, tetapi...
Meski begitu, pihaknya tetap melakukan penelusuran dan pelacakan lebih lanjut terhadap kontak terdekat dan sejumlah pihak lain.
"Nanti akan kami sebut siapa kira-kira orang yang akrab dengan dia atau teman-temannya," tutur Yuri.
Yuri pun mengakui bahwa kasus penularan virus corona ke-27 masih menjadi tanda tanya pemerintah hingga saat ini.
Pasalnya, penyebab penularan belum diketahui secara pasti.
"Saat ini kita masih memberikan tanda tanya soal local transmission-nya dari mana ? Ini yang menjadi bagian pekerjaan kita untuk telusuri," ujar Yuri dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2020).
Meski kondisinya demikian, Yuri meminta masyarakat tidak panik.
Pemerintah tetap meminta masyarakat untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat.
"Kita mengimbau kepada semuanya, baik dia orang dalam pemantauan maupun yang bukan. Kalau sakit batuk, pilek, dan sebagainya, pakailah masker. Itu kuncinya. Supaya pada saat dia batuk, bersin, virus yang ada dalam tubuhnya apa pun itu, entah itu virus corona atau yang lainnya tidak tersebar," tambah Yuri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.