Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Perlu Diketahui dari 27 Pasien Positif Covid-19 di Indonesia

Kompas.com - 11/03/2020, 06:53 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengumumkan tambahan 8 orang yang dinyatakan positif tertular virus corona pada Selasa (10/3/2020) sore.

Dengan demikian, hingga saat ini ada 27 orang yang dinyatakan sebagai pasien positif Covid-19, 23 WNI dan 4 WNA.

Sebelumnya, hingga Senin (9/3/2020) tercatat ada 19 orang yang dinyatakan positif tertular virus corona.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, pasien kasus 01 hingga kasus 27 umumnya ada dalam kondisi kesehatan yang stabil.

Baca juga: Penularan Covid-19 Lewat Transmisi Lokal pada Kasus ke-27 Jadi Tanda Tanya

Dari seluruh kasus yang ada, secara total ada 12 kasus penularan secara imported case (penularan dari luar negeri).

Lalu, dari 27 kasus penularan yang ada, ada 1 kasus penularan yang diduga terjadi secara local transmission atau penularan secara lokal.

Sementara itu sisanya, penularan diketahui terjadi dari klaster Jakarta.

Yuri menuturkan, hingga Selasa (10/3/2020) sore, tidak ada penambahan klaster baru penularan virus corona.

"Tidak ada tambahan klaster. Masih tetap, " ujar Yuri, di Istana Kepresidenan.

Baca juga: Imported Case Covid-19 Bertambah, Pemerintah Akui Potensi Tak Terlacak di Bandara

Dengan begitu, hingga saat ini baru ada satu klaster penularan virus corona, yakni klaster Jakarta.

Berikut ini rincian 27 pasien yang tertular virus corona dan positif dinyatakan mengidap Covid-19.

Kasus 1

Perempuan WNI 31 tahun yang diduga tertular dari WNA asal Jepang, di sebuah klub dansa pada 14 Februari 2020.

Kasus 2

Perempuan WNI, 61 tahun, ibu dari pasien kasus 1. Kedua ibu dan anak ini dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Kasus 1 dan 2 diumumkan Presiden Joko Widodo, Senin (2/3/2020).

Baca juga: Hingga Selasa Sore, Tak Ada Penambahan Klaster Penularan Covid-19

Kasus 3

Pasien berumur 33 tahun, WNI, masih ada hubungan dengan klaster kasus 1. Memiliki keluhan batuk, flu dan suhu tubuh 37,6 derajat.

Kasus 4

Pasien berumur 34 tahun, WNI, masih berhubungan dengan klaster kasus no 1.

Pengumuman kasus 3 dan 4 disampaikan Juru Bicara Pemerintah Indonesia untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto, Jumat (6/3/2020).

Kasus 5

Pasien pria 55 tahun, WNI, yang berhubungan dengan kasus 1 sampai 4, klaster Jakarta.

Kasus 6

Pasien adalah laki-laki berusia 36 tahun, WNI yang positif corona seusai pulang dari Jepang.

Baca juga: Pemerintah Umumkan Satu Kasus Penularan Covid-19 lewat Transmisi Lokal, ini Penjelasannya

Pasien ini pernah bekerja sebagai ABK di kapal Diamond Princess dan sekarang dirawat di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur.

Hasil pemeriksaan laboratorium tingkat pertama dari pasien ini sudah dinyatakan negatif.

Kasus 7

Perempuan 59 tahun, WNI, dan kasus imported case karena baru kembali dari luar negeri dan beberapa saat menunjukkan gejala virus corona.

Kasus 8

Pasien laki-laki 56 tahun, WNI, dan pasien ini tertular oleh 7 karena memang suami istri.

Kasus 9

Perempuan 55 tahun, WNI, pasien ini juga imported case, bukan bagian dari klaster mana pun dan datang dari luar negeri.

Baca juga: Pasien 01 dan O2 Covid-19 Belum Sehat, Bagaimana Stres Lemahkan Imunitas?

Kasus 10

Pasien ini adalah WNA laki-laki 29 tahun. Nampak dalam kondisi sakit ringan-sedang. Pasien ini adalah bagian dari tracing atas kasus 1.

Kasus 11

Pasien adalah WNA perempuan berusia 54 tahun. Dilaporkan kondisi sakit ringan sedang dan bagian dari tracing kontak kasus 1.

Kasus 12

Masih bagian dari kasus 1, pasien ini adalah laki-laki 31 tahun, WNI, dengan keluhan sakit ringan sedang.

Kasus 13

Perempuan 16 tahun, WNI, ini hasil tracing dari sub klaster pasien 03.

Kasus 14

Pasien ini laki-laki 50 tahun, WNI, dengan gambaran sakit ringan-sedang, dan imported cae.

Hasil pemeriksaan laboratorium tingkat pertama dari pasien ini dinyatakan negatif.

Baca juga: Tiba dari Negara Terjangkit Covid-19, Ratusan Orang Cek Kesehatan di RSUP Persahabatan

Kasus 15

Kasus 15 adalah perempuan 43 tahun, WNI, ini juga imported case.

Kasus 16

Pasien perempuan berusia 17 tahun, WNI, ini terkait dengan pasien kasus 15.

Kasus 17

Adalah laki-laki 56 tahun, WNI, dan termasuk dalam imported case.

Kasus 18

Adalah pasien laki-laki berusia 50 tahun, WNI, ini juga imported case.

Kasus 19

Pasien laki-laki 40 tahun, WNI, imported case.

Kasus 20

Pasien perempuan, 70 tahun, WNI, bagian dari tracing sub klaster Jakarta.

Baca juga: WNI Keempat yang Positif Covid-19 di Singapura Diduga Tertular di Jakarta

Kasus 21

Pasien perempuan, 47 tahun, WNI, bagian dari tracing sub klaster Jakarta.

Kasus 22

Pasiden perempuan, 36 tahun, WNI, imported case.

Kasus 23

Pasien perempuan, 73 tahun, WNI, imported case. Kondisinya saat ini sedang menggunakan ventilator karena faktor komorbid cukup banyak kondisi stabil.

Kasus 24

Pasien laki-laki, 46 tahun, WNI, imported case.

Kasus 25

Pasien perempuan, 53 tahun, WNA, imported case, kondisi stabil.

Kasus 26

Pasien laki-laki, 46 tahun, WNA, stabil, imported case.

Kasus 27

Pasien laki-laki, 33 tahun, WNI, kondisi stabil. Diduga tertular lewat local transmission (transmisi lokal).

Baca juga: Panduan Lengkap Menghadapi Wabah Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com