Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Cegah Kepanikan Akibat Virus Corona, Pemerintah Berdayakan Masyarakat

Kompas.com - 10/03/2020, 16:57 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat butuh pemberdayaan agar memahami virus corona (COVID-19).

“Pemerintah menjalankan strategi pemberdayaan masyarakat agar masyarakat paham dan tahu tentang penyakit ini, dan tidak panik,” kata Yuri selaku juru bicara penanganan wabah corona seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (10/3/2020).

Senada dengan Yuri, Direktur Informasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Wiryanta mengatakan, pemerintah harus terus menyosialisasikan tentang virus corona agar masyarakat mendapat pemahaman yang benar.

“Kami terus membuat konten-konten tentang apa itu COVID-19 dan bagaimana cara mencegah penyebarannya,” kata Wiryanta.

Baca juga: Keluarkan Instruksi, Anies Minta Sosialisasi Corona Disebar ke Sekolah hingga Tempat Wisata

Wiryanta menambahkan, selain membangun komunikasi dengan media massa, pihaknya juga memanfaatkan jejaring media sosial.

“Dengan saluran yang kami miliki, kami berharap masyarakat dapat segera mengerti apa itu COVID-19 dan bagaimana cara mencegah penularanya,” kata Wiryanta.

Selain media sosial, pemerintah juga sudah mengaktifkan website official terkait permasalahan virus corona. Harapannya, masyarakat bisa ikut menyebarkan informasi yang benar tentang COVID-19.

Masyarakat dapat mengakses konten di akun Instagram @infokompmk, dan di website official https://infeksiemerging.kemkes.go.id/,” kata Wiryanta.

Baca juga: 5 Pedoman jika Ada Positif Virus Corona di Lingkungan Sekolah dan Perguruan Tinggi

Pencegahan Virus Corona

Yuri menjelaskan, COVID-19 serupa dengan penyakit influenza yang sudah biasa dihadapi masyarakat Indonesia.

“Langkah kita sudah benar, tidak perlu panik. Apalagi saat ini lebih dari 50 persen pasien sudah sembuh dengan sendirinya,” kata Yuri.

Yuri mengingatkan, masyarakat perlu menjaga daya tahan tubuh mengingat virus corona merupakan self limited disease.

“Layaknya virus self limited disease, kalau daya tahan tubuh kita baik, virus tersebut akan mati. Saran mengonsumsi bahan baku herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah hal bagus,” kata Yuri.

Baca juga: Soal Corona, Muhadjir: Kuncinya Daya Tahan Tubuh Bagus

Selain itu, pencegahan penyebaran virus corona juga dapat dilakukan dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun selama 20 detik, atau dengan cairan antiseptik berbahan alkohol.

Kemudian menurut UNICEF (badan PBB untuk anak-anak), virus corona dapat dicegah dengan menutup mulut dan hidung dengan tangan bagian dalam ketika batuk atau bersin.

Jika menggunakan tisu, segeralah buang ke tempat sampah untuk meminimalisir kemungkinan tersebarnya virus.

Adapun pemakaian masker yang berlebihan merupakan salah satu bentuk kepanikan masyarakat. Pasalnya, pemakaian masker tidak begitu diperlukan bagi orang berkondisi sehat.

Jika sakit, barulah orang tersebut dianjurkan menggunakan masker agar tidak menularkan virus melalui batuk dan bersin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com