JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengatakan, ratusan paspor miliki warga negara Indonesia (WNI) eks-ISIS yang masih berada di Suriah telah diblokir pemerintah.
"Sekian ratus (paspor) kalau enggak salah itu yang diblokir, tapi kita belum tahu di mana (keberadaan WNI eks-ISIS di Suriah)," ujar Suhardi di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Suhardi menyebut, dalam pemblokiran paspor tersebut dilakukan oleh Dirjen Imigrasi di bawah koordinasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Baca juga: Ganjar Terima Tawaran Eks ISIS Bantu Kampanyekan Deradikalisasi di Jateng
Sementara, dalam upaya pencegahan adanya eks-ISIS yang masuk ke Indonesia secara ilegal, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Imigrasi, BIN, dan Densus 88.
"Karena lintasan itu yang mengerti kan Imigrasi, apa betul ada yang melintas, jadi kita pegang data dulu dan saya bukan berkepentingan cuma itu saja, saya berkepentingan untuk semuanya," katanya.
Dia menambahkan, upaya antisipasi tersebut dilakukan agar virus radikalisme tak menyebar di dalam negeri.
"Ini jangan sampai virus itu masuk kemari, kita bisa mengerti betul, saya ngerti masyarakat juga punya rasa ketakutan, jadi kita harus hati-hati," terang dia.
Baca juga: Tak Punya Akses, BNPT Akui Kesulitan Verifikasi WNI Eks-ISIS di Suriah
Diketahui, wacana pemulangan WNI eks-ISIS oleh Pemerintah Indonesia sempat mengundang polemik.
Namun demikian, wacana pemulangan akhirnya mengerucut yang hanya berlaku pada anak yatim piatu di bawah usia 10 tahun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.