Menurut Muhadjir, sebelum wabah corona merebak, sudah ada arahan dari Presiden Joko Widodo untuk menambah hari libur dan cuti bersama.
"Enggak, nggak ada hubungannya (dengan corona)," kata Muhadjir usai rapat bersama para menteri di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2020).
"Jadi sebelum masalah ini (corona) muncul, sudah ada arahan dari bapak presiden," lanjutnya.
Baca juga: Libur Nasional Bertambah 4 Hari, Pemerintah Sebut untuk Tingkatkan Ekonomi
Muhadjir mengatakan, penambahan hari libur dan cuti nasional ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian nasional. Sebab, belakangan, terjadi penurunan tren ekonomi secara global.
"Kan memang ada kecenderungan tren ekonomi global kan menurun," ujarnya.
3. Alasan ekonomi
Menambahkan pernyataan Menko PMK, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyebut bahwa pemerintah tengah berupaya menggenjot perekonomian.
"Saya kira untuk meningkatkan perekonomian nasional kita agar kita lebih mengenali Indonesia, itu tujuan utamanya," katanya yang juga hadir dalam rapat.
Baca juga: Tambahan Libur dan Cuti Bersama Tahun Ini Bisa Dongkrak Pariwisata
Ida mengatakan, dengan penambahan hari libur dan cuti bersama ini, diharapkan sektor pariwisata Indonesia akan meningkat.
Hal ini diharapkan akan membawa dampak positif pada usaha masyarakat di bidang kuliner, hingga industri kreatif.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Whisnutama yang juga hadir dalam rapat mengatakan, ditambahnya hari libur dan cuti bersama 2020 bakal berdampak positif bagi pariwisata.
"Ya itu pasti akan memberikan dampak positif ke pariwisata ya karena orang kan bisa memanfaatkan libur untuk berpariwisata," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.