Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2020, 22:20 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho mengatakan, informasi terkait virus corona sangat mudah disalahgunakan menjadi hoaks.

Sebab, informasi ini mengandung unsur yang mengancam keselamatan individu.

"Informasi soal virus corona ini sangat mudah viral sebab mengandung unsur yang menakutkan sehingga orang gampang sekali terpancing. "Kepo"-nya (tingkat ingin tahu) masyarakat sangat tinggi," ujar Septiaji dalam diskusi di Kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2020).

Baca juga: Dalam 7 Pekan, Kemenkominfo Catat 177 Isu Hoaks soal Virus Corona

Kondisi ini, menurut dia, rentan disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk dijadikan hoaks atau disinformasi.

"Tujuannya bisa untuk keuntungan pribadi, lalu ada juga orang yang menggunakan isu ini untuk mendelegitimasi pemerintah, otoritas kesehatan, media massa dan para ahli di bidangnya," tutur dia. 

Dampaknya, lanjut dia, terjadi penurunan kepercayaan terhadap otoritas pemerintah, otoritas kesehatan, media, dan para ahli.

Selain itu, informasi hoaks soal virus corona dapat menimbulkan kepanikan.

"Terjadi panic buying, lalu bahan makanan ditumpuk dan sebagainya. Sebab masyarakat hanya mempercayai apa yang disebarkan lewat grup WhatsApp messenger," ucap Septiaji. 

Sebelumnya, Septiaji mengatakan, ada lebih dari 100 informasi hoaks terkait penularan virus corona di Indonesia.

Menurut dia, jumlah ini tercatat selama dua bulan terakhir.

Baca juga: Penerbangan 3 Negara Dibatasi Imbas Corona, AP II Prediksi Penurunan Penumpang 9 Persen

Septiaji menyebut kondisi ini sebagai infodemik yang merupakan fenomena banjir informasi sesaat.

"Di Indonesia ini ada sekitar 100 lebih (topik hoaks yang beredar), selama dua bulan ini," ujar Septiaji.

Pada umumnya, menurut dia, hoaks yang beredar di Indonesia ini sangat mudah menjadi viral di masyarakat.

Septiaji menyebut kondisi ini meresahkan dan tidak kalah berbahaya dengan penyebaran virus corona itu sendiri.

"Infodemik ini merupakan banjir informasi yang sesat, yang membingungkan, memgelabui banyak orang dan yang tidak kalah bahayanya dari virus (virus corona) itu sendiri. Dan itu terjadi secara global," ujar dia. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jadi Capres Pertama yang ke IKN, Ganjar: Untuk Tunjukkan Komitmen Melanjutkan Pembangunan

Jadi Capres Pertama yang ke IKN, Ganjar: Untuk Tunjukkan Komitmen Melanjutkan Pembangunan

Nasional
Pemerintah Prediksi 107 Juta Orang Mudik Saat Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024

Pemerintah Prediksi 107 Juta Orang Mudik Saat Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024

Nasional
Selain Kesempatan Kerja, Jokowi Sebut Investasi Bawa Pemasukan Pajak dan Bukan Pajak

Selain Kesempatan Kerja, Jokowi Sebut Investasi Bawa Pemasukan Pajak dan Bukan Pajak

Nasional
Beredar Poster Acara Doa untuk Kemenangan Prabowo-Gibran di Rindam Jaya, Panglima Angkat Bicara

Beredar Poster Acara Doa untuk Kemenangan Prabowo-Gibran di Rindam Jaya, Panglima Angkat Bicara

Nasional
Jokowi Janji Urus Kenaikan Tukin Kementerian Investasi Usai Bahlil Minta Dinaikkan

Jokowi Janji Urus Kenaikan Tukin Kementerian Investasi Usai Bahlil Minta Dinaikkan

Nasional
Tanggapi Santai Isu 'Walkout' di COP28, Jokowi: Yang Penting Kita Telah Lakukan Hal Nyata

Tanggapi Santai Isu "Walkout" di COP28, Jokowi: Yang Penting Kita Telah Lakukan Hal Nyata

Nasional
Ganjar Ingin Aset Negara di IKN Dibangun dengan APBN

Ganjar Ingin Aset Negara di IKN Dibangun dengan APBN

Nasional
Tanggapan Jokowi Usai Menteri Bahlil Minta Tukin Naik di Depan Publik

Tanggapan Jokowi Usai Menteri Bahlil Minta Tukin Naik di Depan Publik

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Usul Saling Sanggah Dihapus, Pakar: Debat Bukan Cuma Pemaparan Program

TKN Prabowo-Gibran Usul Saling Sanggah Dihapus, Pakar: Debat Bukan Cuma Pemaparan Program

Nasional
Hukuman Angin Prayitno Diringankan Jadi 5 Tahun Penjara

Hukuman Angin Prayitno Diringankan Jadi 5 Tahun Penjara

Nasional
Kritik RUU DKJ, Anies: Demokrasi Kita Harusnya Maju Bukan Mundur

Kritik RUU DKJ, Anies: Demokrasi Kita Harusnya Maju Bukan Mundur

Nasional
Ketika Prabowo Makan Siang bersama Lesti Kejora hingga Nikita Mirzani...

Ketika Prabowo Makan Siang bersama Lesti Kejora hingga Nikita Mirzani...

Nasional
Soal RUU DKJ, Mendagri: Pemerintah Tak Setuju Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Soal RUU DKJ, Mendagri: Pemerintah Tak Setuju Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Nasional
Cerita Alam Ganjar soal 'Privilege' dan Godaan Jadi Anak Pejabat

Cerita Alam Ganjar soal "Privilege" dan Godaan Jadi Anak Pejabat

Nasional
Kampanye di Lampung, Anies Berikan Nama Adil untuk Anak Sapi

Kampanye di Lampung, Anies Berikan Nama Adil untuk Anak Sapi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com