Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2020, 21:20 WIB
Dani Prabowo,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah membatasi kedatangan penerbangan dari Korea Selatan, Italia, dan Iran, menyusul peningkatan kasus Covid-19 di tiga negara tersebut.

Kebijakan ini merupakan kebijakan lanjutan setelah sebelumnya pemerintah membatasi penerbangan dari China.

Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura II M Awaluddin, kebijakan ini berimplikasi terhadap jumlah penerbangan dan penumpang yang datang ke Indonesia.

Baca juga: Pemda Garut Minta Warganya Tidak Panik soal Virus Corona

Menurut dia, ketika virus corona mencuat pertama kali di Kota Wuhan, China, saat itu Angkasa Pura II mulai memperketat pengawasan di terminal kedatangan internasional sejak 22 Januari 2020.

"Saat Januari, situasi penerbangan normal. Penerbangan atau pergerakan penumpang tumbuh sekitar 3 persen (dibandingkan tahun lalu), dan penumpang tumbuh tujuh persen," kata Awaluddin di Istana Kepresidenan, Senin (9/3/2020).

Sementara itu, ketika pemerintah mulai melarang penerbangan dari dan menuju ke China pada 5 Februari, penurunan jumlah penerbangan dan penumpang mulai terasa. 

"Februari itu turun 6 persen untuk penerbangan pesawat, penumpang turun 4-5 persen," ujar dia. 

Laju penurunan terus terjadi. Pada bulan Maret 2020, ia memprediksi, penurunan akan lebih besar dibandingkan Februari, menyusul adanya kebijakan pembatasan baru untuk ketiga negara tersebut.

"Di bulan Maret ada peningkatan yang terdampak cukup besar. Ini akan berdampak cukup signifikan pada pergerakan penerbangan internasional. Perkiraan kami 9 persen," ucap dia.

Baca juga: 19 Orang Terinfeksi Corona, Pasien Positif Covid-19 di RSUP Persahabatan Bertambah

Ia juga menyampaikan, Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang menjadi bandara terbesar di Indonesia, memiliki komposisi penerbangan 75 persen domestik dan 25 persen internasional.

"Setiap hari, pergerakan penumpang tak kurang dari 200.000 penumpang dan hampir 1.200 penerbangan. Jadi, kalau kita lihat angka yang turun signifikan itu akan berdampak dari pergerakan penumpang maupun pesawat itu sendri," ujar dia. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ingatkan soal Realisasi Anggaran Lagi, Jokowi: Target Saya Minimal 95 Persen

Ingatkan soal Realisasi Anggaran Lagi, Jokowi: Target Saya Minimal 95 Persen

Nasional
Eks Pejabat DKJA Divonis 5 Tahun Penjara Terkait Korupsi Proyek Jalur Kereta Api

Eks Pejabat DKJA Divonis 5 Tahun Penjara Terkait Korupsi Proyek Jalur Kereta Api

Nasional
Ganjar Cari Tahu Alasan Elektabilitasnya Anjlok, Duga karena Menyebarnya Isu Tertentu

Ganjar Cari Tahu Alasan Elektabilitasnya Anjlok, Duga karena Menyebarnya Isu Tertentu

Nasional
Elektabilitas Terendah di Litbang 'Kompas', Ganjar: Pemicu agar Berpacu Lebih Baik

Elektabilitas Terendah di Litbang "Kompas", Ganjar: Pemicu agar Berpacu Lebih Baik

Nasional
Jumlah Pemilih Bimbang Masih Tinggi, Anies: Artinya, Angka yang Muncul Belum Stabil

Jumlah Pemilih Bimbang Masih Tinggi, Anies: Artinya, Angka yang Muncul Belum Stabil

Nasional
Banyak Pemilih PDI-P dan Jokowi Berpaling ke Prabowo, Ganjar: Kita Konsolidasikan

Banyak Pemilih PDI-P dan Jokowi Berpaling ke Prabowo, Ganjar: Kita Konsolidasikan

Nasional
Jalan Imam Bonjol Depan KPU RI Steril Besok Sore Jelang Debat Capres

Jalan Imam Bonjol Depan KPU RI Steril Besok Sore Jelang Debat Capres

Nasional
Anies Singgung Peran TGUPP Bisa Bantu Lancarkan Eksekusi Program Pemerintah

Anies Singgung Peran TGUPP Bisa Bantu Lancarkan Eksekusi Program Pemerintah

Nasional
Kunjungi Tembagapura, Puan Maharani dan Arifin Tasrif Apresiasi Kinerja Freeport

Kunjungi Tembagapura, Puan Maharani dan Arifin Tasrif Apresiasi Kinerja Freeport

Nasional
Tanggapi Survei Litbang 'Kompas', PDI-P Yakin Elektabilitas Ganjar-Mahfud Akan Meningkat

Tanggapi Survei Litbang "Kompas", PDI-P Yakin Elektabilitas Ganjar-Mahfud Akan Meningkat

Nasional
Jokowi Sebut Stasiun Pompa Air Sentiong Bisa Kurangi Banjir di 7 Kecamatan Jakarta

Jokowi Sebut Stasiun Pompa Air Sentiong Bisa Kurangi Banjir di 7 Kecamatan Jakarta

Nasional
Tanggapi Survei Litbang 'Kompas', Anies: Makin Banyak Warga Sadar Butuh Perubahan

Tanggapi Survei Litbang "Kompas", Anies: Makin Banyak Warga Sadar Butuh Perubahan

Nasional
Menurut Jokowi, Pemerintah Masih Diskusi dengan UNHCR soal Pengungsi Rohingya di RI

Menurut Jokowi, Pemerintah Masih Diskusi dengan UNHCR soal Pengungsi Rohingya di RI

Nasional
Suara Jokowi Bukan Beralih ke Ganjar-Mahfud, PDI-P Perkuat Kampanye 'Door to Door'

Suara Jokowi Bukan Beralih ke Ganjar-Mahfud, PDI-P Perkuat Kampanye "Door to Door"

Nasional
Blusukan di Pasar Rumput, Gibran: Tren Akhir Tahun Harga Naik, Makanya Kita Borong Cabai

Blusukan di Pasar Rumput, Gibran: Tren Akhir Tahun Harga Naik, Makanya Kita Borong Cabai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com