Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 7 Pekan, Kemenkominfo Catat 177 Isu Hoaks soal Virus Corona

Kompas.com - 09/03/2020, 20:13 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Samuel Abrijani Pangarepan mengatakan, pihaknya telah mencatat 177 jenis hoaks terkait penularan virus corona yang beredar di masyarakat.

Dia menuturkan, 177 kasus ini terpantau selama tujuh pekan sejak 23 Januari 2020.

"Ada 177 jenis isu hoaks yang kami temukan dalam tujuh pekan," ujar Samuel dalam diskusi yang digelar di Kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Senin (8/3/2020).

Samuel lantas merinci perkembangan kemunculan 177 isu yang dimaksud.

Baca juga: Kritik Komunikasi Pemerintah soal Virus Corona, Mafindo: Banyak Ketidakpastian

Pada pekan pertama, yakni 23 Januari- 26 Januari 2020, ada lima isu hoaks yang tercatat oleh Kemenkominfo.

Pekan kedua, yakni 27 Januari-2 Februari 2020, ada 42 isu hoaks yang terpantau.

Pada pekan ketiga, yaitu 3 Februari -9 Februari 2020, ada 29 isu hoaks yang terpantau.

Pekan keempat, yakni 10 Februari-16 Februari 2020 ada 25 isu hoaks yang tercatat.

Pekan kelima, yakni 17 Februari-23 Februari 2020 ada 23 isu hoaks yang tercatat oleh Kemenkominfo.

Pekan keenam, yakni 24 Februari-1 Maret 2020, ada 17 isu hoaks yang tercatat.

"Pekan ketujuh, yakni pada 2 Maret-8 Maret ada 35 isu hoaks yang tersisa, " lanjut Samuel.

Dia mengungkapkan, isu hoaks yang terpantau ada yang dihubungkan dengan mistik dan teori konspirasi.

Baca juga: 13 Pasien Covid-19 Baru Sebelumnya Dinyatakan Suspect

Samuel mencontohkan adanya informasi hoaks yang menyebut virus corona dibuat oleh organisasi illuminati.

Selain itu, ada juga informasi hoaks yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo menyebutkan virus corona bisa sembuh dengan minum obat sakit kepala merk Bodrex.

"Untuk hoaks ini memang ada yang terkait disinformasi, dan dikaitkan dengan mistik atau ini disebutkan sebagai kerjanya illuminati. Untuk sebarannya harus dihitung lagi. Orang yang menyebarkan punya pengikut berapa, terus diforward berapa," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com