Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2020, 20:07 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho menyayangkan sikap pemerintah yang sering menimbulkan ketidakpastian informasi terkait virus corona.

Menurut Septiaji, hal ini terjadi karena sejumlah pejabat publik memberikan pernyataan yang kontradiktif terkait virus corona.

"Kita sayangkan ketidakpastian informasi. Salah satunya karena ada pejabat publik beberapa ada yang memberikan pernyataan yang selalu bertentangan, kontradiktif," ujar Septiaji dalam diskusi di Kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2020).

Baca juga: Kemenkominfo Sebut Ada 5 Kasus Hoaks soal Virus Corona Ditangani Polisi

Kondisi ini, kata dia, membuat masyarakat kebingungan.

"Pejabat A bilang begini, yang lain begitu. Seolah mereka berpikir, ini sebenarnya virus corona bahaya enggak sih? Seolah ini penyakit biasa saja. Kan kita bingung," ujar Septiaji.

Jika hal tersebut terus terjadi, menurut dia berpotensi membuka jalan adanya berbagai informasi keliru di masyarakat.

Septiaji mengingatkan bahwa informasi yang keliru cenderung lebih mudah beredar luas.

Terlebih jika informasi yang dimaksud terkait virus corona, karena menyangkut keselamatan nyawa individu.

"Kita butuh informasi dari otoritas yang terpercaya, sebab kalau sudah beredar lalu menyebar ribuan kali, susah dibendung," ujar Septiaji.

"Kalau sudah gitu, klarifikasinya paling hanya 10-20 persen saja (yang diibagikan). Orang lebih suka menyebarkan yang heboh, oalau membaca klarifikasinya kita malas," kata dia.

Baca juga: Terawan: Masalah di Indonesia Bukan Hanya Corona, Ada yang Lebih Mematikan Yaitu DBD

Sebelumnya, Septiaji mengatakan, ada lebih dari 100 informasi hoaks terkait penularan virus corona di Indonesia.

Menurut dia, jumlah ini tercatat selama dua bulan terakhir.

Septiaji menyebutkan, kondisi ini sebagai infodemik, di mana terjadi banjir informasi sesaat.

"Di Indonesia ini ada sekitar 100 lebih (topik hoaks yang beredar), selama dua bulan ini, " ujar Septiaji.

Pada umumnya, lanjut dia, hoaks yang beredar di Indonesia ini sangat mudah menjadi viral di masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Risma Menangis Dengar Kisah Ibu 90 Tahun yang Tak Dapat Bansos

Momen Risma Menangis Dengar Kisah Ibu 90 Tahun yang Tak Dapat Bansos

Nasional
Pakar Ungkap Celah Bisa Dimanfaatkan Jokowi Bersaing Jadi Ketum Golkar

Pakar Ungkap Celah Bisa Dimanfaatkan Jokowi Bersaing Jadi Ketum Golkar

Nasional
Isu Jokowi Masuk Bursa Ketum, Konsistensi Golkar Bakal Jadi Taruhan

Isu Jokowi Masuk Bursa Ketum, Konsistensi Golkar Bakal Jadi Taruhan

Nasional
Elite Golkar Sebut Airlangga Mampu Membalikkan Persepsi Negatif dan Layak Dipilih Lagi

Elite Golkar Sebut Airlangga Mampu Membalikkan Persepsi Negatif dan Layak Dipilih Lagi

Nasional
Jokowi Dinilai Tak Mungkin Terabas Aturan dan Jadi Ketum Golkar

Jokowi Dinilai Tak Mungkin Terabas Aturan dan Jadi Ketum Golkar

Nasional
8 Caleg Dapil DIY yang Lolos Senayan, Titiek Soeharto Masuk

8 Caleg Dapil DIY yang Lolos Senayan, Titiek Soeharto Masuk

Nasional
PKB Buka Komunikasi dengan Golkar, Gerindra, dan Nasdem untuk Pilkada Jatim

PKB Buka Komunikasi dengan Golkar, Gerindra, dan Nasdem untuk Pilkada Jatim

Nasional
Arsul Sani Belum Ajukan Hak Ingkar Tangani Sengketa Pemilu yang Libatkan PPP

Arsul Sani Belum Ajukan Hak Ingkar Tangani Sengketa Pemilu yang Libatkan PPP

Nasional
Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J Terhadap Ferdy Sambo dkk Lanjut ke Tahap Mediasi

Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J Terhadap Ferdy Sambo dkk Lanjut ke Tahap Mediasi

Nasional
Hasil Rekapitulasi KPU: PAN Unggul di Provinsi Maluku, Diikuti PKS dan PDI-P

Hasil Rekapitulasi KPU: PAN Unggul di Provinsi Maluku, Diikuti PKS dan PDI-P

Nasional
Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Nasional
KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Nasional
Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Nasional
Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com