Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Lacak Kemungkinan Subklaster Baru dari Pasien 3 dan 4 Positif Corona

Kompas.com - 07/03/2020, 21:04 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, pihaknya sedang menelusuri potensi adanya subklaster baru dari dua pasien baru yang dinyatakan positif tertular virus corona.

"Karena kasus 3 dan kasus 4 ini kita cari lagi apakah ada subklaster. Misalnya saya kontak langsung dengan pasien yang positif dan apakah ada orang lain yang mengontak pasien yang positif ini. Lewat satu pasien ini kita cari, " jelas Yuri di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).

Cara lain yang digunakan yakni menanyakan kepada orang-orang yang pada saat kejadian berada di dekat satu pasien ini.

Baca juga: Pasien dalam Pengawasan Terkait Corona di RSUP Persahabatan Bertambah jadi 17 Orang

Dalam konteks pasien 3 dan pasien 4, pemerintah akan melacak 80 orang yang datang di acara dansa yang sempat disinggahi oleh pasien 1.

Sebagaimana diketahui, pasien 1 sempat datang di acara dansa yang juga didatangi oleh WN Jepang yang menularkan virus corona.

"Ya itu 80 orang yang ada di event itu. Tetapi belum tentu kepada kontak dekat (close contact). Kita terus jalan dan tidak ingin mengungkapkan identitas siapa yang dicari, " tambah Yuri.

Sebelumnya, Yuri mengatakan pasien yang positif virus corona dan mengidap Covid-19 berasal dari klaster yang sama di Jakarta.

Awalnya, terdapat dua orang pasien positif Covid-19 yakni Pasien 1 dan Pasien 2.

Pasien 1 diketahui terpapar virus corona dari warga negara Jepang di sebuah acara dansa di Jakarta.

Pasien 1 kemudian menularkan ke Pasien 2 yang merupakan ibunya.

Pemerintah lalu menelusuri orang-orang yang terlibat kontak jarak dekat atau close contact dengan pasien kasus 1 dan kasus 2.

Dari penelusuran tersebut, didapati 80 orang yang berada di acara dansa di Jakarta yang dihadiri pasien kasus 1 dan kasus 2.

Namun, setelah dikerucutkan, hanya 20 orang yang terlibat kontak. Dari 20 orang tersebut, hanya tujuh orang yang terlibat close contact.

Baca juga: Pemerintah: Satu Suspect Virus Corona di Bandung Terkait Pasien Kasus 1

Dari tujuh orang tersebut lantas ditetapkan status suspect. Dua di antaranya positif dinyatakan mengidap Covid-19.

"(Mereka pasien kasus 3 dan 4) kontak tracing dari kasus nomor 1 dan 2. Artinya ada kontak dekat dengan nomor 1 dan nomor 2," ujar Yuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com