Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ansyaad Mbai: Lebih Bahaya Virus Radikalisme ISIS daripada Corona

Kompas.com - 07/03/2020, 16:13 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Irjen, (Purn) Ansyaad Mbai mengatakan, paham radikalisme lebih berbahaya dibanding virus corona yang merebak beberapa waktu terakhir.

Ansyaad beralasan, apabila virus radikalisme atau virus ISIS menyebar, seluruh bangsa Indonesia akan menjadi korbannya.

"Menurut saya lebih berbahaya virus ISIS ini, virus radikal ini daripada virus corona. Virus corona kita sudah tahu korbannya, angkanya begitu ya ada berapa persen, tapi kalau virus radikal, virus ISIS ini yang korban bangsa kita ini," kata Ansyaad dalam sebuah acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).

Baca juga: Ingatkan Pemerintah Hati-hati Pulangkan Eks ISIS, Eks JAT: Anak-anak Juga Ada yang Terpapar

Oleh karena itu, Ansyaad mendukung keputusan Pemerintah untuk tidak memulangkan ratusan WNI eks ISIS dan teroris lintas batas ke Indonesia.

"Bahkan kita sudah terlambat, agak terlambat. Mestinya sudah dari dahuku kita tegas seperti itu," ujar Ansyaad.

Hal senada diungkapkan Wakil Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia Jamhari Makruf. Menurut Jamhari, virus Corona dapat diselesaikan lewat vaksin antivirus.

Baca juga: Pemerintah Masih Kaji Wacana Pulangkan Anak-anak WNI Eks ISIS dan Teroris Lintas Batas

Jamhari mengatakan bahwa virus radikalisme hanya bisa diobati lewat program deradikalisasi yang prosesnya tak semudah menyuntikkan vaksin virus Corona yang juga bisa diekspor-impor antarnegara.

"Deradikalisasi itu tidak bisa diekspor ke negara lain, karena masalahnya berbeda, lingkungannya berbeda, motifnya juga berbeda. Maka itu, virus radikalisme ini lebih berbahaya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com