Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah: Satu "Suspect" Virus Corona di Bandung Terkait Pasien Kasus 1

Kompas.com - 07/03/2020, 15:51 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, satu suspect virus corona di Bandung berkaitan dengan pasien nomor 1 yang telah dinyatakan positif tertular virus corona.

Ini berdasarkan hasil pelacakan tim Kementerian Kesehatan bersama tim medis terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan pasien nomor 1 asal Kota Depok itu.

"(Dia adalah) close contact (pasien) nomor 1," ujar Yuri di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).

Baca juga: Pemerintah Sebut Ada 1 Suspect Covid-19 di Bandung

Saat ditanya lebih lanjut, Yuri tidak memberikan keterangan tambahan terhadap satu suspect itu.

Dia hanya memastikan bahwa satu suspect yang berada di Bandung ini termasuk dalam 11 suspect yang saat ini sedang diawasi perkembangan kondisi kesehatannya oleh pemerintah.

Yuri merinci, 11 suspect terdiri dari lima orang suspect yang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, satu orang suspect yang dirawat di Rumah Sakit Persahabatan, satu orang suspect yang berada di Bandung dan empat orang yang dirawat di daerah lain.

Yuri juga enggan menyebut lokasi perawatan empat suspect ini. "Pokoknya di daerah di Indonesia," kata dia. 

Lebih lanjut, Yuri mengatakan, empat pasien yang positif tertular virus corona masih mendapat perawatan intensif di RSPI Sulianti Saroso.

Baca juga: Data per Sabtu, 4 Orang Positif Tertular Virus Corona dan 11 Suspect

Namun, dia mengatakan bahwa pasien kasus 1 dan pasien kasus 2 bisa segera dipulangkan.

Hal itu bisa terjadi jika hasil pemeriksaan laboratorium kedua pasien ini menunjukkan hasil negatif Covid-19.

"Untuk kasus nomor 1 dan nomor 2 tinggal pemeriksaan laboratorium. Jika sudah negatif (hasilnya) akan dipulangkan," ujar Yuri.

Adapun pemeriksaan laboratorium, kata Yuri, dilakukan dua kali.

"Kalau sudah dua kali negatif (hasil tes laboratorium). Pasti akan dipulangkan," ucap Yuri.

Sementara itu, kondisi pasien kasus 3 dan pasien kasus 4 juga dilaporkan semakin membaik.

Baca juga: Cegah Penularan Virus Corona, Pemerintah Wajibkan Pekerja Asing Karantina

Yuri mengungkapkan keduanya sudah tidak mengalami demam.

"Pilek juga sudah tidak terlalu parah. Juga sudah jarang-jarang batuk. Mudah-mudahan dalam perawatan lebih lanjut pasien 1, pasien 2, pasien 3 dan pasien 4 akan menjadi lebih baik, " ucap Yuri.

Diberitakan, pada Senin (2/3/2020), Presiden Joko Widodo mengumumkan pasien 1 dan pasien 2 positif tertular virus corona berdasarkan kasus penularan 1 dan kasus penularan 2.

Kemudian, pada Jumat (6/3/2020), pemerintah mengumumkan pasien 3 dan pasien 4 tertular virus corona berdasarkan penularan kasus penularan 3 dan kasus penularan 4.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com