Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Satgas Garuda Berhasil Padamkan Karhutla di Area Situs Bersejarah Aborigin Berusia 35.000 Tahun

Kompas.com - 06/03/2020, 17:47 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Garuda RI Mayor W I Danu mengungkapkan, mayarakat suku Aborigin menangis setelah pihaknya berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah Blackfellows Hands Cave, area komunitas suku asli Aborigin.

"Mereka (Aborigin) sangat terbantu. Mereka terharu bahkan menangis karena kita dari berbeda negara sangat peduli dengan mereka, situs bersejarah Aborigin itu, ada jejak tangan berumur 35.000 tahun lalu," ujar Danu di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Sejak tiba di Negeri Kanguru pada awal Februari lalu, Satgas Garuda langsung mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat maupun dari Australian Defence Force (ADF) untuk bersama-sama memadamkan karhutla di Australia.

Baca juga: Panglima TNI akan Tugaskan Satgas Garuda ke Misi Selanjutnya

Danu mengatakan, sasaran tim ketika hari pertama operasi adalah membersihkan pohon tumbang yang menghalangi akses publik maupun pemukiman warga.

Satgas Garuda pun tak butuh waktu lama untuk menyelesaikan pekerjaan pertama. Selanjutnya, mereka melebarkan tugas dengan membantu pemadaman karhutla.

Dia mengatakan, dalam pelaksanaannya, Satgas Garuda terbagi menjadi dua tim. Masing-masing tim berkolaborasi dengan ADF maupun masyarakat.

Baca juga: Tim Satgas Garuda Fokus Bersihkan Lahan Pasca-kebakaran di Australia

Selama 27 hari di Australia, Satgas Garuda menjelajah di sejumlah titik di Distrik Eden, New South Wales, yang juga mengalami dampak dari karhutla.

"Kami di Lithgow City, kemudian Colo Heights. Ada titik krusial ada di Blackfellows Hands Cave, lalu Zig Zag Railway. Zig Zag Railway adalah stasiun sejarah spot Pariwisata di daerah tersebut," ungkap Danu.

Danu mengatakan, selama menjalan misi tersebut, nyaris tak menemui kesulitan.

Sebaliknya, misi tersebut justru telah dirasakan langsung masyarakat lokal.

Baca juga: Ini Tugas Satgas Garuda di Lokasi Kebakaran Hutan Australia

Dia mengatakan, sebelum tim kembali ke tanah air pada Rabu (4/3/2020), kondisi api telah mengalami penurunan drastis.

"Kalau dampaknya sudah sangat jauh berkurang dan masyarakat lokal pun memberikan apresiasi dan kita berulang kali diundang untuk menghadiri seperti pertemuan lokal mereka," kata dia.

Diketahui, Satgas Garuda terbang ke Negeri Kanguru dalam melaksanakan misi pada Sabtu (1/2/2020).

Dari 44 personel Satgas Garuda, terdiri dari 41 personel TNI, dua orang berasal dari Kementerian Luar Negeri dan seorang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga: TNI Berangkatkan Satgas Garuda ke Australia Bantu Padamkan Karhutla

Sebanyak 41 personel TNI itu juga berasal dari satuan berbeda-beda. Sebanyak tiga personel TNI AD dan seorang dari TNI AU bertugas sebagai Tim LO.

Adapun, 36 personel sisanya terdiri dari 26 personel dari Menzikon TNI AD, enam personel dari Bataliyon Maritim TNI AL, empat personel dari Disfaksonau TNI AU dan dua orang lainnya dari Tim Kesehatan TNI AD.

Satgas Garuda RI bertugas membantu rural fire service atau layanan pemadaman kebakaran pada lapis kedua.

Kemudian, membuka dan membersihkan akses ke pemukiman warga dan jalur-jalur lainnya dengan wilayah operasi radius yang aman berkisar 5-10 kilometer di Distrik Eden, NSW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com