JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi VI DPR Faisol Riza meminta pemerintah mengambil langkah serius untuk mengantisipasi kelangkaan barang impor ke Indonesia akibat wabah virus corona atau Covid-19.
Hal itu ia katakan dalam acara diskusi publik bertajuk 'Kesiapan Perdagangan Indonesia Menghadapi Wabah Virus Corona' di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
"Jadi kalau dibayangkan dua jenis bawang putih yang diimpor dari China ini tidak masuk ke dalam negeri, kita kelabakan. Pasokan atau distribusi bawang putih kita. Padahal bawang putih bisa bertahan satu bulan untuk disimpan dalam negeri," kata Faisol.
Faisol mengaku belum melihat langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi ancaman kelangkaan barang impor.
Baca juga: Industri Loyo Gara-gara Corona, Pemerintah Bakal Bebaskan BM Impor Bahan Baku
Padahal, menurut dia, langkah tersebut harus disiapkan sejak dini.
"Langkah-langkah semacam ini yang kita harapkan pemerintah bisa ngambil tindakan yang cukup serius," ujarnya.
Politikus PKB ini juga meminta masyarakat untuk tidak terlalu mengkritik pemerintah terkait penanganan virus corona yang dianggap kurang maksimal.
Sebab, kata dia, pemerintah juga memiliki kewajiban untuk mempertahankan alur perdangan di Indonesia.
"Jangan juga kita kritik pemerintah penanganan terhadap virus corona ini dianggap lambat atau tidak cukup serius atau dianggap kurang memadai," ungkap Faisol Riza.
Baca juga: Selain China, Pemerintah Dorong Impor Bahan Baku Obat dari Negara Lain
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai, dampak ekonomi yang diakibatkan virus corona lebih kompleks dan serius dibandingkan dengan krisis ekonomi global yang terjadi pada 2008.
"Lebih rumit yang ini (corona) karena ini menyangkut manusia, harus memberikan ketenangan dulu apa yang disebut dengan ancaman atau risiko terhadap mereka. Karena ini menyangkut diri langsung pada ancaman mereka," ujar Sri Mulyani di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
"Keselamatan, kesehatan, sampai pada kemungkinan terancam meningggal dunia. Itu yang jauh lebih langsung. Kalau dulu kan melalui lembaga keuangan, korporasi jatuh, PHK paling," lanjut Sri Mulyani.
Ia menambahkan, krisis ekonomi global pada 2008 dipicu oleh lembaga keuangan. Karena itu, efeknya paling dirasakan oleh lembaga keuangan seperti perbankan dan pasar modal.
Sedangkan saat ini penyebaran virus corona langsung menghantam sektor rill di masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.