Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/03/2020, 17:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, penerapan prinsip syariah di sektor pariwisata atau populer disebut wisata halal tidak akan mengganggu warga non-Muslim yang berada di sekitar obyek wisata.

Ia menekankan, konsep wisata halal adalah menambahkan pelayanan bagi wisatawan beragama Muslim.

"Daerah-daerah seperti wisata di daerah non-Muslim, bukan destinasinya yang disyariahkan ya. Tapi di situ ada (ditambah) layanan-layanan supaya umat Muslim, baik dalam dan luar negeri, merasa nyaman," ujar Wapres Ma'ruf Amin di sela kunjungan kerja di Pekanbaru, Jumat (6/2/2020), sebagaimana dikutip Antara.

Baca juga: Bank DKI: Wisata Halal di Jakarta Peluang Bisnis yang Menjanjikan

Wapres Ma'ruf Amin menekankan, penerapan wisata halal tidak mengubah karakteristik suatu obyek wisata.

Aspek yang ditambah hanyalah fasilitas dan pelayanan supaya ramah bagi semua wisatawan.

"Destinasi enggak diubah. Kita jual destinasi yang sudah dibangun, alam kita yang indah. Namun di sana ada pelayanan syariah supaya wisatawan menjadi aman," lanjut dia.

Daerah yang ingin menerapkan wisata halal pun harus menunjukkan kemauan dan semua pihak terkait di daerah itu harus melakukan persiapan.

Wapres Ma'ruf Amin menekankan, pemerintah saat ini terus mendukung perkembangan ekonomi syariah hingga ke daerah-daerah.

Oleh sebab itu, ia meminta pemerintah daerah juga harus menunjukkan keseriusan.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Rancang Wisata Halal di Ibu Kota

"Pertama kemauan, kedua kesiapan, kita (pemerintah) akan dorong," ujar Wapres Ma'ruf Amin. yang juga menjabat Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah itu.

Menurut dia, terdapat empat sasaran yang jadi fokus KNEKS, yaitu industri halal, industri keuangan, dana-dana sosial seperti zakat serta wakaf serta bisnis syariahnya.

Wapres Ma'ruf Amin pun mendukung apabila Riau hendak menerapkan wisata halal.

"Saya mendukung Riau ini jadi Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK ekonomi syariah. Orang pada nanya bagaimana bisa menanamkan modalnya, tapi saya bilang tunggu dulu kita lihat kesiapan dan persiapannya di Riau," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com