Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Corona yang Mulai Menjinak dan Kekhawatiran Setelahnya...

Kompas.com - 06/03/2020, 07:43 WIB
Ihsanuddin,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyebutkan, ada perubahan gejala terhadap orang yang terjangkit Covid-19.

Saat baru pertama kali muncul di Provinsi Hubei, China, pada Desember 2019 lalu, menurut dia, orang dengan virus ini langsung menunjukkan gejala sakit berat seperti demam tinggi, batuk, pilek, serta sesak napas.

Namun belakangan ini, orang yang sudah dinyatakan positif Covid-19 hanya menunjukkan gejala sakit ringan.

"Tidak terlalu berat, panasnya tidak tinggi, batuk tidak terlalu kelihatan sekali, bahkan di beberapa laporan yang kita dapatkan ada yang asimtomatik, tidak menunjukan gejala," kata Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Baca juga: Virus Corona Jadi Lebih Jinak Menurut Kemenkes, Ini Penjelasannya...

Yuri menyebut, gejala sakit berat tak terjadi karena virus corona yang masuk ke tubuh tidak bisa melakukan replikasi atau beranak pinak.

"Kalau dia bisa beranak-pinak menjadi banyak, pasti orang itu akan panas. Kalau itu ada di saluran pernapasan atas dalam jumlah yang banyak, pasti akan memacu terbentuknya lendir dan merangsang batuk," ujar Yuri.

"Begitu masuk ke saluran nafas bawah, maka akan terjadi kegagalan pernafasan karena seluruhnya akan dilapisi oleh lendir, yang seakan akan paru-parunya tenggelam," sambungnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini menduga ada dua kemungkinan yang menyebabkan virus corona saat ini menjadi lebih jinak.

Pertama, daya tahan tubuh masyarakat semakin baik dan terjaga pasca munculnya pandemi ini, sehingga virus corona sulit berkembang biak dalam tubuh. Kedua, ada juga kemungkinan virus corona memang sudah semakin lemah.

Menurut dia, pelemahan virus ini memang menjadi karakter corona yang muncul sebelumnya.

"Karakter corona seperti ini. Pengalaman 2002, virus corona SARS, setelah setahun lewat berubah jadi seasonal flu. Virus masih ada tapi dampaknya adalah flu musiman seperti flu biasa. Kemudian ada juga H1N1, awalnya angka kematian semula tinggi tapi kemudian berubah jadi seasonal flu," kata dia.

Kekhawatiran Baru

Namun, ada kekhawatiran baru dibalik menjinaknya virus ini. Yurianto menilai, virus corona yang semakin jinak membuat penyebarannya lebih sulit diantisipasi.

Sebab, semua negara, termasuk Indonesia, mengandalkan alat pengukur suhu tubuh atau thermal scanner di bandara untuk mendeteksi suspect yang mengida virus corona.

Jika tak ada gejala panas, maka deteksi tidak bisa dilakukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com